Serangan Israel ke Iran diklaim gagal mencapai target yang diinginkan. Juru bicara pemerintah Iran, Fatemeh Mohajerani, menyatakan bahwa serangan tersebut justru memperkuat tekad Iran. Ia juga menegaskan bahwa serangan balik Iran berhasil menghancurkan banyak kota Israel.
Mohajerani mengecam operasi "Israel Rising Lion" yang menargetkan fasilitas militer dan nuklir Iran sebagai sebuah kesalahan strategis. Menurutnya, klaim Israel bahwa mereka berhasil melemahkan pertahanan Iran hanyalah propaganda untuk konsumsi domestik.
Juru bicara tersebut menegaskan bahwa sistem pertahanan Iran tetap kokoh dan mampu menghadapi berbagai ancaman. Respons Iran terhadap serangan Israel disebutnya terukur, sah, dan efektif, serta berhasil menyampaikan pesan yang diinginkan.
Iran tetap berkomitmen untuk melanjutkan program nuklir damai dengan mengembangkan teknologi canggih. Mohajerani menyayangkan sikap Badan Energi Atom Internasional (IAEA) yang dinilai gagal mengecam serangan Israel. Parlemen Iran bahkan telah mendukung RUU untuk mengurangi kerja sama dengan pengawas nuklir tersebut.
Mohajerani juga mengkritik sikap diam atau persetujuan pasif negara-negara Barat atas tindakan Israel, yang menurutnya membuat mereka terlibat dalam kejahatan perang. Ia menyimpulkan bahwa konflik ini membuktikan bahwa militerisme dan kebijakan gegabah tidak membawa keamanan, melainkan justru memperdalam ketidakstabilan.