Pelatih Persija Jakarta, Mauricio Souza, tampak kebingungan setelah empat pemain pilarnya harus meninggalkan tim untuk bergabung dengan Indonesia All Star di ajang Piala Presiden 2025.
Padahal, tim Macan Kemayoran sedang serius mempersiapkan diri menyambut bergulirnya Liga 1 2025/2026 yang direncanakan dimulai pada awal Agustus. Keempat pemain yang dimaksud adalah Hansamu Yama Pranata, Zahaby Gholy, Witan Sulaeman, dan Eksel Runtukahu. Mereka akan membela Indonesia All Star di Piala Presiden 2025 yang berlangsung pada 6-13 Juli mendatang. Tim yang dinahkodai Rahmad Darmawan itu bahkan sudah memulai latihan sejak 29 Juni.
Souza mengaku tak bisa menghalangi kepergian anak asuhnya karena izin langsung diberikan oleh manajemen klub. "Saya sudah diberitahu bahwa mereka akan pergi. Keputusan itu datang dari manajemen untuk memberikan mereka izin bermain ke Indonesian All Star," ujarnya.
Pelatih asal Brasil itu menyadari banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan sebelum Liga 1 musim depan bergulir. Selain absennya empat pemain tersebut, skuad Persija juga belum lengkap karena beberapa rekrutan anyar belum bergabung. Sebagai bagian dari persiapan, Persija berencana menggelar laga uji coba dengan lawan yang masih dirahasiakan.
Target Tinggi: Meraih Gelar Juara
Untuk mewujudkan ambisi meraih gelar juara Liga 1, manajemen Persija Jakarta terus berbenah diri secara menyeluruh. Evaluasi telah dilakukan sejak akhir musim lalu, dengan fokus pada penguatan lini krusial melalui perekrutan pemain baru yang sesuai dengan kebutuhan tim. Baik pemain lokal maupun asing menjadi bagian dari rencana strategis yang disusun oleh pelatih Mauricio Souza dan tim pelatih.
Souza memiliki peran penting dalam menyusun komposisi tim. Ia memberikan rekomendasi pemain yang dinilai mampu menjalankan filosofi bermainnya. Pelatih asal Brasil itu menginginkan pemain berkualitas secara teknik, fleksibel, pekerja keras, dan mudah beradaptasi.
Di sisi lain, manajemen klub tetap mempertimbangkan keseimbangan antara kualitas pemain dan aspek finansial. Persija tidak ingin gegabah mendatangkan nama besar jika tidak sesuai dengan kebutuhan tim secara keseluruhan. Pendekatan yang digunakan adalah selektif dan realistis, dengan mengutamakan efektivitas dan efisiensi dalam proses perekrutan.
Selain fokus pada pemain asing dan naturalisasi, Persija juga mulai melirik potensi pemain muda Indonesia yang sempat berkarier di luar negeri. Langkah ini sejalan dengan strategi jangka panjang klub untuk membangun tim yang kuat namun tetap berkelanjutan.
Persiapan jelang Liga 1 2025/2026 dirancang matang, termasuk agenda latihan pramusim yang akan dimulai pada akhir Juni di Jakarta. Setelah itu, tim direncanakan menjalani pemusatan latihan di luar negeri sebagai bagian dari pemantapan strategi dan chemistry antar pemain. Turnamen pramusim pun tengah dipertimbangkan untuk memberikan gambaran awal performa tim sebelum kompetisi resmi dimulai. Dengan pendekatan menyeluruh tersebut, Persija Jakarta berharap dapat kembali ke jalur persaingan gelar juara, sekaligus membayar kepercayaan dan dukungan penuh dari Jakmania.