Timnas Indonesia U-17 tengah mempersiapkan diri secara intensif menyambut Piala Dunia U-17 2025 di Qatar. Sebanyak 34 pemain dipanggil untuk mengikuti pemusatan latihan (TC) di Bali, yang berlangsung dari 7 Juli hingga 10 Agustus 2024.
Sorotan utama tertuju pada sembilan pemain diaspora yang turut serta dalam TC ini. Para pemain keturunan Indonesia ini datang dari berbagai akademi sepak bola terkemuka di Eropa dan Australia.
Kehadiran para pemain diaspora diharapkan dapat memperkaya kualitas tim dan memberikan variasi dalam gaya bermain. TC di Bali menjadi wadah untuk menyatukan potensi pemain lokal dan pemain yang tumbuh di lingkungan sepak bola internasional.
Pelatih Nova Arianto menekankan pentingnya integrasi antara pemain lokal dan diaspora. Ia berharap Timnas U-17 dapat memiliki skuad yang kompetitif dan mampu bersaing di level tertinggi. Kehadiran pemain diaspora diharapkan dapat membawa warna baru dan memperkuat tim secara keseluruhan.
Piala Dunia U-17 2025 menjadi ajang penting bagi Timnas Indonesia U-17. Bukan hanya untuk meraih prestasi, tetapi juga untuk menunjukkan perkembangan positif dalam pembinaan sepak bola usia muda di Indonesia. Sembilan pemain diaspora ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi kekuatan teknis dan karakter permainan Timnas Indonesia U-17.
Berikut profil singkat sembilan pemain diaspora tersebut:
Feike Muller Latupeirissa: Bek tengah berusia 16 tahun yang bermain untuk Willem II Tilburg U-17 (Belanda). Dikenal karena kemampuan bertahan yang disiplin.
Lionel De Troy: Gelandang serang berusia 16 tahun dari U.S. Città di Palermo (Italia). Memiliki visi bermain yang tajam dan kemampuan dribel yang mumpuni.
Eizar Jacob Tanjung: Gelandang bertahan berusia 16 tahun yang bermain untuk Sydney FC U-16 (Australia). Tangguh dalam perebutan bola.
Floris De Pagter: Gelandang serang berusia 16 tahun dari SC Telstar (Belanda). Seorang playmaker berbakat dengan umpan-umpan cerdas.
Noha Pohan Simangunsong: Gelandang serbaguna berusia 15 tahun yang bermain untuk NAC Breda U-15 (Belanda). Memiliki kemampuan teknis yang matang.
Jona Giesselink: Gelandang tengah (CDM/CAM) berusia 16 tahun dari FC Emmen (Belanda). Gelandang lengkap dengan stamina luar biasa.
Azadin Ayoub Hamane: Winger kanan dan kiri berusia 16 tahun yang bermain untuk Elverum FC (Norwegia). Dikenal karena kecepatan dan akselerasinya.
Nicholas Indra Mjøsund: Winger kanan dan kiri berusia 15 tahun dari Rosenborg BK (Norwegia). Pemain muda potensial dengan gaya bermain agresif.
Deston Deandré Denzell Hoop: Winger kanan berusia 16 tahun dari SC Telstar (Belanda). Memiliki kecepatan dan insting menyerang yang baik.