Fenomena astronomi menarik diperkirakan akan mewarnai pertengahan tahun depan. Ilmuwan memperkirakan bahwa rotasi planet Bumi akan mengalami sedikit peningkatan kecepatan pada bulan Juli dan Agustus 2025. Akibatnya, durasi hari pada periode tersebut akan sedikit lebih pendek dari biasanya.
Meskipun perbedaannya hanya beberapa milidetik, fenomena ini menarik perhatian karena berlawanan dengan tren perlambatan rotasi Bumi yang telah berlangsung selama beberapa dekade terakhir.
Mengapa Rotasi Bumi Semakin Cepat?
Penyebab pasti percepatan rotasi Bumi masih menjadi misteri. Meskipun demikian, para ahli geofisika menduga bahwa perubahan dinamika di dalam inti Bumi mungkin menjadi faktor utama. Variasi alami dalam rotasi Bumi dipengaruhi oleh berbagai elemen, termasuk:
- Aktivitas di dalam inti Bumi
- Interaksi gravitasi antara Bumi, Bulan, dan Matahari
- Perubahan distribusi massa di permukaan Bumi, seperti pencairan es kutub dan perubahan atmosfer
Prediksi Durasi Hari yang Lebih Singkat
Hingga tahun 2020, hari terpendek yang pernah tercatat adalah -1,05 milidetik. Sejak saat itu, rekor ini terus terpecahkan hampir setiap tahun. Pada tanggal 5 Juli 2024, hari terpendek tercatat sebesar -1,66 milidetik. Tahun 2025 diperkirakan akan mendekati rekor ini kembali, terutama pada 9 Juli, 22 Juli, dan 5 Agustus. Pada tanggal-tanggal tersebut, Bulan juga diperkirakan berada pada jarak terjauhnya dari ekuator Bumi.
Dampak pada Kehidupan Sehari-hari
Perubahan panjang hari dalam hitungan milidetik mungkin tidak terasa secara langsung oleh manusia. Namun, perubahan kecil ini tetap penting, terutama bagi sistem yang membutuhkan presisi waktu tinggi.
Sektor-sektor seperti navigasi satelit, komunikasi global, dan jaringan finansial internasional sangat bergantung pada sinkronisasi waktu yang akurat. Oleh karena itu, lembaga terkait terus memantau rotasi Bumi secara akurat untuk menjaga stabilitas waktu global.