Centaurus A: Galaksi Unik dengan Lubang Hitam Supermasif yang Memukau

Centaurus A, sebuah galaksi yang mempesona di langit selatan, dikenal luas sebagai sumber radio yang sangat terang. Keunikannya menjadikannya salah satu objek paling menarik dan besar yang bisa diamati di malam hari. Para astronom telah berhasil menangkap citra lubang hitam supermasif dari galaksi M87, dan ternyata, Centaurus A juga menyimpan misteri serupa di intinya.

Pada tahun 1949, Centaurus A, yang juga dikenal sebagai NGC 5128, pertama kali diidentifikasi sebagai sumber radio ekstragalaksi. Penemuan ini menegaskan pentingnya galaksi ini dalam studi galaksi aktif dan lubang hitam supermasif.

Menjelajahi Lubang Hitam Supermasif di Jantung Centaurus A

Berbagai observatorium, dari radio hingga sinar gamma, telah melakukan penelitian mendalam tentang Centaurus A. Di pusat galaksi ini bersemayam lubang hitam dengan massa setara 55 juta matahari. Ukuran lubang hitam ini berada di antara lubang hitam supermasif di galaksi M87 dan yang berada di pusat galaksi kita sendiri.

Analisis dari pengamatan EHT tahun 2017 mengungkap detail yang belum pernah terlihat sebelumnya. Para ilmuwan kini dapat melihat secara langsung pancaran radio ekstragalaksi pada skala yang sangat kecil, memungkinkan mereka mempelajari bagaimana pancaran raksasa terlontar dari lubang hitam supermasif.

Lubang hitam adalah wilayah luar angkasa dengan gravitasi yang sangat kuat sehingga tidak ada materi yang bisa lolos. Materi, seperti gas dan debu, yang berputar di sekeliling lubang hitam menjadi sangat panas dan memancarkan radiasi yang dapat dideteksi. Dalam beberapa kasus, lubang hitam berinteraksi dengan materi di sekitarnya dan menciptakan jet berlawanan yang menjangkau ribuan tahun cahaya ke ruang angkasa.

Galaksi Aktif Terdekat dengan Bumi

Centaurus A membentang selebar sekitar 60.000 tahun cahaya. Pengamatan oleh Hubble pada tahun 2010 memberikan wawasan tentang pembentukan bintang di galaksi ini. Meskipun sebagian besar tertutup debu, terdapat gugusan bintang muda berwarna biru yang memancarkan cahaya terang.

Teleskop Hubble juga menemukan cakram gas panas selebar 130 tahun cahaya yang mengelilingi lubang hitam di pusat Centaurus A. Sementara itu, di pinggiran galaksi, area tersebut meluas lebih jauh.

Astronom James Dunlop pertama kali menemukan Centaurus A pada tahun 1826. Karena merupakan galaksi paling terang kelima di langit, Centaurus A menjadi target ideal bagi para astronom.

Waktu terbaik untuk mengamati galaksi ini adalah pada musim gugur di belahan Bumi Selatan, di konstelasi Centaurus. Pengamat di Bumi Utara dapat melihat galaksi ini rendah di langit selatan pada akhir musim semi.

Dengan teropong, galaksi ini dapat terlihat pada magnitudo 6,7, tetapi pengamatan terbaik dilakukan dengan teleskop. Melalui teleskop, galaksi ini tampak berbentuk lingkaran atau elips dengan jalur debu gelap yang melintasi hampir seluruh bagian tengahnya.

Hasil dari Penggabungan Dua Galaksi

Centaurus A adalah hasil dari penggabungan dua galaksi yang terjadi sekitar 2 miliar tahun lalu. Debu dan gas dingin dari kedua galaksi bergabung membentuk galaksi elips raksasa, dan bintang-bintang baru mulai terbentuk.

Lubang hitam di pusat galaksi sangat aktif dan memancarkan semburan partikel ke arah yang berlawanan. Dalam pandangan radio, ujung-ujung semburan tampak mengembang karena berinteraksi dengan partikel lain, memperlambat pergerakan mereka di ruang angkasa.

Kinematika Gas yang Kompleks di Pusat Galaksi

Pengamatan terbaru dengan resolusi tinggi dari instrumen MIRI/MRS mengungkapkan adanya kinematika gas yang kompleks di pusat galaksi. Terdapat aliran keluar gas terionisasi cepat dengan kecepatan lebih dari 1000 km/s.

Aliran keluar ini konsisten dengan skenario gelembung yang disebabkan oleh jet. Jet radio berinteraksi kuat dengan medium antarbintang galaksi.

Selain itu, rasio garis inframerah tengah menunjukkan bahwa fotoionisasi AGN dan guncangan cepat berkontribusi pada eksitasi gas. Lingkungan dinamis ini terbentuk oleh umpan balik yang dihasilkan oleh jet.

Kedekatan Centaurus A dengan Bumi memudahkan pengamatan menggunakan teleskop, termasuk cahaya di seluruh spektrum elektromagnetik. Tonjolan galaksi sebagian besar terdiri dari bintang merah yang sudah berevolusi, sementara cakram debu menjadi lokasi pembentukan bintang baru.

Scroll to Top