Netanyahu Bersumpah Lenyapkan Hamas di Tengah Upaya Gencatan Senjata Gaza

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan tekadnya untuk memberantas Hamas hingga tuntas. Pernyataan ini muncul di saat kelompok militan Palestina tersebut dikabarkan tengah mempertimbangkan usulan gencatan senjata yang diajukan oleh mediator.

Netanyahu belum secara terbuka mengomentari klaim mantan Presiden AS, Donald Trump, yang menyebut Israel telah menyetujui rencana gencatan senjata selama 60 hari di Gaza. Namun, menjelang pertemuannya dengan Trump di Washington minggu depan, Netanyahu berjanji untuk "menghancurkan" Hamas "sampai ke akar-akarnya".

"Kita akan membebaskan seluruh sandera kita, dan kita akan melenyapkan Hamas. Hamas tidak akan lagi ada," tegasnya dalam pernyataan yang direkam di Ashkelon, kota dekat perbatasan utara Gaza.

Konflik yang telah berlangsung selama hampir dua tahun ini telah menciptakan kondisi kemanusiaan yang sangat memprihatinkan bagi lebih dari dua juta penduduk Jalur Gaza, di mana Israel baru-baru ini memperluas operasi militernya.

Badan pertahanan sipil Gaza melaporkan bahwa serangan pasukan Israel telah menewaskan sedikitnya 47 orang. Di antara korban tewas adalah Marwan Al-Sultan, direktur Rumah Sakit Indonesia, fasilitas kesehatan utama di utara Gaza, menurut keterangan pejabat Palestina.

Sebelumnya, Trump mendesak Hamas untuk menyetujui gencatan senjata selama 60 hari, dengan menyatakan bahwa Israel telah menyetujui kesepakatan tersebut.

Hamas menyatakan bahwa mereka sedang mempelajari proposal terbaru tersebut dengan tujuan "untuk mencapai kesepakatan yang menjamin diakhirinya agresi, mencapai penarikan (pasukan Israel dari Gaza) dan segera membantu rakyat kami di Jalur Gaza". Kelompok tersebut juga menyatakan bahwa mereka sedang "melaksanakan konsultasi nasional untuk membahas" proposal yang diajukan dalam negosiasi yang dimediasi oleh Qatar dan Mesir.

Scroll to Top