Direktur RS Indonesia di Gaza, Marwan Al Sultan, Gugur dalam Serangan Israel

Kabar duka menyelimuti dunia kesehatan di Jalur Gaza. Direktur Rumah Sakit Indonesia (RS Indonesia), Marwan Al Sultan, dilaporkan meninggal dunia akibat serangan pasukan Israel pada hari Rabu, 2 Juli 2025.

Al Sultan menghembuskan nafas terakhir bersama istri dan anak-anaknya di kediaman sementara mereka di Gaza City.

Kementerian Kesehatan Gaza mengecam keras tindakan Israel, menyebut serangan tersebut sebagai target yang disengaja terhadap tenaga medis dan warga sipil. Pihak militer Israel mengklaim tengah menyelidiki laporan jatuhnya korban sipil dalam operasi yang ditujukan untuk menghancurkan "teroris utama" Hamas.

Sosok Marwan Al Sultan: Dedikasi Tanpa Henti untuk Gaza

Marwan Al Sultan bukan sekadar direktur rumah sakit, melainkan seorang dokter ahli jantung yang dikenal luas atas dedikasinya yang tinggi. Ia kerap berkolaborasi dengan tim kemanusiaan internasional dari berbagai negara, termasuk Inggris, Prancis, Belanda, Belgia, Spanyol, Kanada, dan Maroko.

Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia menggambarkan Al Sultan sebagai sosok pemimpin yang tanpa lelah berjuang untuk menjaga RS Indonesia tetap beroperasi di tengah kondisi yang sangat sulit. Ia tak gentar menyediakan layanan medis bagi warga Palestina meskipun ancaman serangan udara Israel terus menghantui dan sumber daya sangat terbatas.

Pada Desember 2024, RS Indonesia sempat terkepung, memaksa seluruh staf medis dan pasien dievakuasi. Namun, Al Sultan kembali bertugas pasca gencatan senjata Januari 2025, berupaya memulihkan layanan darurat rumah sakit.

Tim EMT MER-C Indonesia yang bekerja sama langsung dengan Al Sultan pada Januari-Maret 2025 mengenangnya sebagai sosok yang terus terang, spontan, dan tegas. Gaya kepemimpinannya mewarnai rapat-rapat manajemen rumah sakit, yang kerap diwarnai perdebatan sengit namun selalu diakhiri dengan keakraban.

Kementerian Kesehatan Gaza menyebut Al Sultan sebagai simbol dedikasi, keteguhan, dan ketulusan di masa-masa sulit yang dihadapi rakyat Palestina.

Scroll to Top