Klaim BPJS Kesehatan untuk Gagal Ginjal Kronis Meningkat, Benarkah karena Lele Suntik Antibiotik?

Media sosial dihebohkan dengan unggahan yang mengklaim bahwa lonjakan klaim gagal ginjal kronis yang ditanggung oleh BPJS Kesehatan disebabkan oleh konsumsi ikan lele yang disuntik antibiotik. Benarkah demikian?

BPJS Kesehatan membenarkan adanya peningkatan klaim untuk penyakit gagal ginjal kronis. Pada tahun 2024, pembiayaan mencapai Rp 11 triliun, meningkat dari Rp 10 triliun pada tahun 2023. Peningkatan ini tidak semata-mata disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat, namun juga karena:

  • Jumlah peserta JKN yang semakin banyak, sehingga akses pelayanan kesehatan semakin luas.
  • Kenaikan tarif perawatan di rumah sakit dan harga obat-obatan.

BPJS Kesehatan menjamin seluruh layanan terkait gagal ginjal, mulai dari skrining deteksi dini, hemodialisa (cuci darah), hingga transplantasi ginjal, selama sesuai dengan indikasi medis yang ditetapkan oleh dokter.

Lalu, bagaimana dengan klaim bahwa konsumsi ikan lele dapat menyebabkan gagal ginjal? Peneliti ikan air tawar membantah bahwa semua ikan lele disuntik antibiotik. Penggunaan antibiotik memang ada pada budidaya skala besar untuk mencegah penyakit. Namun, banyak juga yang menggunakan probiotik untuk meningkatkan kekebalan tubuh ikan, yang aman bagi manusia.

Penggunaan antibiotik yang tidak tepat (jenis dan dosis berlebih) pada ikan dapat menimbulkan risiko bagi manusia, seperti resistensi bakteri, kontaminan makanan, dan efek samping lainnya.

Scroll to Top