Tarif Ojek Online Naik? Ini 4 Hal yang Perlu Diketahui

Rencana kenaikan tarif ojek online (ojol) menjadi sorotan. Seorang pengamat ekonomi memberikan empat poin penting terkait isu ini.

Pertama, kenaikan tarif dinilai wajar seiring dengan meningkatnya kebutuhan hidup masyarakat akibat inflasi. Kenaikan ini membantu pengemudi memenuhi kebutuhan mereka. Kenaikan tarif yang dilakukan secara berkala, misalnya setiap tahun, dianggap sebagai solusi yang masuk akal.

Kedua, pemerintah diharapkan tidak hanya menetapkan besaran kenaikan tarif, tetapi juga merumuskan formula baku. Formula ini akan menjadi panduan dalam menentukan tarif ojol setiap tahunnya.

Formula ini setidaknya memasukkan unsur inflasi dan pertumbuhan sektoral sebagai variabel utama. Dengan demikian, kenaikan tarif dapat dihitung secara transparan dan adil.

Ketiga, dengan adanya formula yang jelas, kenaikan tarif tahun ini dapat disesuaikan dengan kondisi ekonomi. Jika inflasi tahun 2025 ditargetkan 2,5 persen dan pertumbuhan ekonomi 4,8 persen, kenaikan tarif idealnya sekitar 7,3 persen. Bahkan jika mempertimbangkan belum adanya kenaikan dalam beberapa tahun terakhir, angka 12 persen mungkin bisa dipertimbangkan (mengacu pada inflasi 2023 dan 2024). Meskipun kenaikan ini mungkin membebani masyarakat, namun kenaikan tahunan dianggap lebih bisa diterima karena harga barang lain juga mengalami kenaikan.

Keempat, kenaikan tarif yang tidak wajar dan tanpa penjelasan ilmiah berpotensi mengurangi permintaan dari penumpang. Sebaliknya, jika kenaikan tarif dapat dijelaskan dengan metode yang transparan dan ilmiah, serta tidak terlalu tinggi, penumpang diyakini dapat menerima dengan baik.

Scroll to Top