Aplikasi Populer yang Diam-Diam Dibuat oleh Mantan Intelijen Israel

Tanpa disadari, banyak aplikasi yang kita gunakan sehari-hari ternyata dikembangkan oleh orang-orang di balik layar dari Israel. Mulai dari aplikasi edit foto hingga game online, jejak mereka ada di mana-mana.

Ratusan aplikasi Android dan iPhone yang telah diunduh miliaran kali ternyata dibuat oleh mantan mata-mata Israel. Aplikasi-aplikasi ini memberikan keuntungan besar bagi ekonomi Israel.

Banyak aplikasi pengedit foto, video, dan game kasual yang kita anggap biasa saja, sebenarnya terlibat dalam hal ini. Struktur kepemilikan yang tidak transparan dan identitas pemilik yang tersembunyi membuat banyak pengguna tidak tahu bahwa mereka menggunakan produk Israel.

Aplikasi Edit Foto yang Digemari

Identifikasi aplikasi ini membuka jalan bagi gerakan boikot, divestasi, dan sanksi (BDS) untuk menghindari produk Israel yang mendukung sistem apartheid, genosida, dan pembersihan etnis.

ZipoApps, contohnya, membeli dan memonetisasi aplikasi secara besar-besaran. Aplikasi mereka termasuk rangkaian aplikasi pengedit foto dan video dengan ratusan juta unduhan. Beberapa yang populer adalah Collage Maker Photo Editor dan InstaSquare Photo Editor: Neon, masing-masing diunduh lebih dari 50 juta kali di Google Play Store.

Pada tahun 2022, pendiri dan CEO Zipo, Gal Avidor, mengungkapkan bahwa semua pendiri perusahaannya adalah mantan personel intelijen Unit 8200 militer Israel.

Aplikasi lain, Bazaart, menggunakan teknologi AI dan didirikan oleh mantan perwira intelijen IDF, Dror Yaffe dan Stas Goferman. Facetune, aplikasi edit foto yang tersedia di IOS dan Android, dikembangkan oleh Lightricks, juga berasal dari Israel dan telah diunduh lebih dari 50 juta kali. Pengguna Apple Store menyebut Facetune "menipu" karena meminta akses ke pengenal unik dan lokasi pengguna. Salah satu pendiri Lightricks, Yaron Inger, pernah bertugas di Unit 8200 Israel selama lima tahun.

Dominasi Aplikasi Game Online

Supersonic dari Unity, salah satu penerbit game mobile terbesar di dunia, juga berasal dari Israel. Mereka melaporkan memiliki tiga dari sepuluh game mobile paling banyak diunduh secara global: Build a Queen, Going Balls, dan Bridge Race. Pendiri Supersonic, Nadav Ashkenazy, pernah menjabat sebagai kepala operasi Angkatan Udara Israel.

Playtika, perusahaan pengembang game judi yang tercatat di NASDAQ, menghasilkan pendapatan lebih dari USD 2,5 miliar. Perusahaan ini didirikan oleh Uri Shahak, putra mantan kepala staf IDF Amnon Lipkin-Shahak. Dalam laporan tahunan terakhirnya, 14 persen staf mereka dipanggil sebagai tentara cadangan untuk ikut serta dalam konflik.

Crazy Labs, dengan valuasi sekitar USD 1 miliar, juga telah mengembangkan aplikasi yang diunduh miliaran kali. Aplikasi populernya antara lain Phone Case DIY, Miraculous Ladybug & Cat Noir, dan Sculpt People. Para pendiri Crazy Labs, termasuk Sagi Schliesser, semuanya adalah mantan personel IDF.

Aplikasi Lain yang Mungkin Mengejutkan Anda

Moovit, aplikasi transportasi publik urban, didirikan oleh sejumlah mantan tentara IDF, termasuk Nir Erez, lulusan pusat komputasi militer Mamram. Aplikasi ini memiliki hampir satu miliar pengguna dan telah menjadi mitra resmi Olimpiade, kejuaraan sepak bola Eropa, dan bekerja sama dengan Microsoft.

Call App, aplikasi pemfilter panggilan spam, didirikan oleh Amit On, yang bertugas di Unit 8200. Aplikasi ini memiliki lebih dari 100 juta pengguna.

Gett, aplikasi pemesanan kendaraan online, didirikan oleh Roi More dan Shahar Waiser, keduanya mantan anggota Unit 8200. Waze, aplikasi navigasi GPS yang sangat terkenal, didirikan oleh mantan mata-mata Unit 8200 dan diakuisisi oleh Google seharga USD 1,3 miliar pada 2013.

Fooducate, aplikasi yang pernah tampil di acara Oprah, New York Times, dan CNN, didirikan oleh Hemi Weingarten, yang pernah menjalankan misi pengeboman untuk Angkatan Udara Israel.

Scroll to Top