Warga Tambun Utara, Kabupaten Bekasi kini punya amunisi baru dalam memerangi Demam Berdarah Dengue (DBD): ikan cupang. Relawan dan peternak ikan cupang dari komunitas Betta Tambun Utara bersatu padu membagikan 500 ekor ikan cupang secara cuma-cuma kepada masyarakat. Aksi ini dilakukan sebagai respons terhadap peningkatan kasus DBD di wilayah tersebut.
Beragam jenis ikan cupang, mulai dari Multi, Nemo, Colour, Blurim, hingga Half Moon dan Cupang Fighter, disalurkan langsung ke rumah-rumah warga dan juga Puskesmas Sriamur. Ikan-ikan cantik ini diharapkan dapat menjadi predator alami bagi jentik nyamuk Aedes aegypti, penyebab utama DBD.
Abdillah Fadil, salah satu peternak cupang yang terlibat, menjelaskan bahwa ikan cupang sangat efektif ditempatkan di bak mandi atau penampungan air. Selain kemampuannya memangsa jentik nyamuk, ikan cupang juga tidak menimbulkan bau amis. Baginya, berbagi ikan cupang adalah bagian dari keberkahan usaha ternak.
Inisiatif ini disambut gembira oleh warga. Diana, seorang ibu rumah tangga, mengaku sangat terbantu dengan pemberian ikan cupang gratis ini. Ia langsung menempatkan ikan tersebut di bak mandinya sebagai upaya pencegahan agar keluarganya tidak terjangkit DBD.
Kepala Puskesmas Sriamur, Wira Atmaja, mengungkapkan bahwa setiap bulan terdapat sekitar 38 warga yang mendapatkan penanganan medis akibat DBD di puskesmasnya. Ia menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sebagai kunci utama pencegahan DBD. Ikan cupang, menurutnya, adalah salah satu cara efektif untuk mengendalikan populasi jentik nyamuk.
Wira Atmaja juga mengapresiasi kegiatan para relawan dan mengimbau warga untuk tetap waspada dan menjaga kebersihan lingkungan. Data menunjukkan adanya peningkatan kasus DBD dari 12 menjadi 38 kasus pada bulan April-Mei. Namun, ia meyakini angka sebenarnya bisa lebih tinggi karena banyak warga yang tidak melaporkan kasus DBD.