Dominasi Marquez di Assen, Gigi Dall’Igna Beri Pujian Setinggi Langit

Marc Marquez kembali membuktikan kelasnya dengan menaklukkan MotoGP Assen akhir pekan lalu. Kemenangan ini menjadi torehan ke-93 sepanjang karirnya di semua kelas, sekaligus menyamai rekor 68 kemenangan Grand Prix milik legenda balap Giacomo Agostini.

Di musim 2025, Marquez tampil sangat superior. Hingga seri ke-10, ia kokoh memimpin klasemen dengan 307 poin, unggul jauh dari para pesaingnya. Pembalap berusia 32 tahun ini telah memenangkan 6 balapan utama dan 9 sesi sprint.

Kemenangan di Assen terasa istimewa karena Marquez terakhir kali berjaya di sana pada tahun 2018. Performa gemilangnya ini menuai sanjungan dari General Manajer Ducati Corse, Gigi Dall’Igna.

"Kita tahu Assen bukanlah trek favorit Marc, seperti halnya Mugello. Namun, seperti minggu lalu ketika dia memutuskan memimpin balapan, dia melaju dengan cepat, mempertahankannya, dan dengan mudah memperlebar jarak jika diperlukan," tulis Dall’Igna di akun LinkedIn pribadinya.

Dall’Igna juga menyoroti karakter dan profesionalisme Marquez. "Hasil yang luar biasa dan pujian yang pantas untuk pembalap yang mengesankan. Dia membuat sejarah MotoGP seperti para legenda terdahulu dengan antusiasme, semangat, dan tekad seperti seorang rookie yang ingin membuat namanya terkenal. Ini menunjukkan segalanya tentang dirinya, karakter dan bakatnya, tetapi juga profesionalismenya."

Meski sempat mengalami dua kecelakaan pada hari Jumat yang menyebabkan luka di dagunya, Marquez tetap mampu tampil maksimal. "Meskipun dia tidak 100 persen fit karena mengalami dua crash pada hari Jumat, dia tetap berhasil menjebak rival-rivalnya dalam ‘jaring mautnya’ dan lawan-lawannya tidak ada satu pun yang dapat menghindarinya," tambah Dall’Igna.

Di sisi lain, rekan setimnya, Pecco Bagnaia, yang sedang berjuang musim ini, hanya mampu finis ke-5 dalam sprint dan ke-3 dalam balapan utama di Assen. Bagnaia kini berada di peringkat 3 klasemen, tertinggal 126 poin dari Marquez.

"Saya juga senang dengan balapan luar biasa Pecco. Bagi saya, itu adalah balapannya yang paling intens tahun ini selain mungkin kemenangannya di Austin. Dia nyaris meraih pole position hanya karena melakukan dua kesalahan kecil. Setelah start yang sangat baik, kecepatannya di Grand Prix juga sama bagusnya dan terbukti dari lap tercepatnya. Tak perlu dikatakan lagi bahwa kita harus terus maju, jangan menyerah, dan memaksimalkan apa yang bisa kita capai bersama seperti manuver overtake briliannya atas Pedro Acosta," tutup Dall’Igna.

Scroll to Top