Vaksin cacar monyet atau Mpox memang sudah tersedia, namun awalnya tidak diperuntukkan bagi kelompok rentan seperti bayi, ibu hamil, dan ibu menyusui. Kabar baiknya, para ahli kini sedang melakukan uji klinis vaksin khusus untuk kelompok ini.
Pada 26 Juni 2025, perusahaan bioteknologi Bavarian Nordic A/S mengumumkan dimulainya uji klinis vaksin cacar monyet MVA-BN® (JYNNEOS) yang dirancang untuk bayi di bawah usia dua tahun, ibu hamil, dan ibu menyusui. Uji klinis ini dilakukan di Republik Demokratik Kongo, area dengan kasus Mpox yang masih tinggi. Di sana, ibu hamil dan bayi sangat rentan terhadap penularan virus ini, terutama melalui hubungan seksual.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan data penting mengenai penggunaan MVA-BN pada kelompok rentan, sehingga dapat mendukung perluasan penggunaan vaksin ini. Penelitian ini merupakan bagian dari proyek PregInPoxVac, termasuk uji coba fase 2 MVA-BN pada anak-anak berusia 2 hingga 11 tahun. Hasil utama dari uji coba ini diperkirakan akan keluar pada kuartal ketiga tahun 2025.
Saat ini, vaksin JYNNEOS sudah dipasarkan secara komersial di Amerika Serikat (AS). Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) AS, sebagian besar kasus Mpox jenis klade II ditemukan pada orang yang belum divaksinasi atau hanya menerima satu dosis vaksin JYNNEOS.
Ibu Menyusui dan Cacar Monyet
CDC merekomendasikan agar ibu menyusui yang terinfeksi cacar monyet tidak memberikan ASI kepada bayinya untuk mencegah penularan. Pemberian ASI dapat dilanjutkan setelah semua lesi sembuh, luka koreng terlepas, dan lapisan kulit baru terbentuk. Konsultasi dengan dokter diperlukan untuk memastikan ASI aman bagi bayi.
Cacar monyet atau Mpox disebabkan oleh virus monkeypox (MPXV) dan dapat menyebabkan gejala ringan hingga berat, bahkan kematian. Penularan bisa terjadi dari hewan ke manusia melalui kontak fisik dengan hewan terinfeksi atau produknya. Penularan antarmanusia terjadi melalui kontak langsung dengan lesi, cairan tubuh, sentuhan fisik, ciuman, atau hubungan seksual. Virus juga dapat menular melalui barang-barang yang terkontaminasi.
Faktor Risiko Terinfeksi Cacar Monyet
Beberapa faktor risiko seseorang terinfeksi cacar monyet, antara lain:
- Kontak rutin dengan hewan terinfeksi.
- Tinggal atau bepergian ke daerah endemis Mpox.
- Bayi baru lahir, anak-anak, ibu hamil, lansia, dan orang dengan gangguan kekebalan tubuh.
- Orang yang belum pernah divaksinasi cacar.
- Orang dengan perilaku seksual berisiko tinggi.
Pencegahan Cacar Monyet Selain Vaksin
Selain vaksinasi, beberapa langkah pencegahan cacar monyet yang dapat dilakukan meliputi:
- Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara teratur.
- Membersihkan barang-barang yang sering disentuh dengan disinfektan.
- Menggunakan masker di ruang publik.
- Menghindari kontak langsung dengan hewan sakit atau orang yang memiliki gejala Mpox.
- Mengonsumsi makanan matang.
- Menghindari perilaku seksual berisiko.
Semoga informasi ini bermanfaat dan membantu Anda memahami perkembangan terbaru terkait vaksinasi cacar monyet untuk kelompok rentan.