Bintang-bintang supermasif, raksasa kosmik yang massanya seratus kali lebih besar dari Matahari, menyimpan lebih banyak kejutan daripada yang kita kira. Studi terbaru mengungkap bahwa bintang-bintang ini melepaskan materi lebih banyak sepanjang hidupnya, berkat angin bintang (stellar winds) yang jauh lebih kuat dari perkiraan sebelumnya.
Angin bintang, semburan partikel dahsyat dari permukaan bintang, ternyata memainkan peran krusial dalam evolusi bintang supermasif. Para ilmuwan menemukan bahwa angin bintang yang sangat kuat mampu menghempaskan lapisan luar bintang ke luar angkasa, secara signifikan mengubah lintasan hidup mereka.
Dampak Signifikan Angin Bintang
Bintang supermasif memang berumur pendek, tetapi dampaknya sangat besar. Ledakan supernova dan angin bintang mereka menyebarkan elemen-elemen penting seperti karbon dan oksigen ke alam semesta, bahan baku penting untuk pembentukan bintang baru dan bahkan kehidupan.
Penelitian ini menggunakan model evolusi bintang canggih untuk menganalisis data observasi, terutama dari bintang-bintang di Nebula Tarantula, yang terletak di Awan Magellan Besar. Di sana, para astronom menemukan bintang-bintang panas ekstrem dengan suhu di atas 40.000°C, yang tidak sesuai dengan prediksi model sebelumnya.
Analisis menunjukkan bahwa angin bintang yang kuat mencegah bintang-bintang ini mendingin, menjelaskan mengapa mereka tampak seperti bintang tipe Wolf-Rayet (WNh), bintang yang panas dan bercahaya dengan spektrum yang khas.
Asal Usul Bintang Terbesar
Model baru ini juga memberikan petunjuk tentang asal usul R136a1, bintang terbesar yang pernah ditemukan dengan massa sekitar 230 kali Matahari. Menurut penelitian, R136a1 bisa terbentuk sebagai bintang tunggal yang sangat besar sejak awal, atau sebagai hasil dari tabrakan dan penggabungan dua bintang menjadi satu.
Jika R136a1 terbentuk sebagai bintang tunggal, maka ia pasti memiliki massa awal yang jauh lebih besar daripada jika ia terbentuk dari penggabungan dua bintang.
Implikasi pada Lubang Hitam
Temuan ini juga memiliki implikasi penting bagi pemahaman kita tentang lubang hitam. Kehilangan massa yang lebih besar akibat angin bintang berarti bintang supermasif cenderung menghasilkan lubang hitam yang lebih kecil. Hal ini dapat menjelaskan mengapa lubang hitam bermassa menengah (100–10.000 kali massa Matahari) sangat jarang ditemukan.
Model baru ini bahkan mendukung pembentukan pasangan lubang hitam besar, seperti yang telah terdeteksi melalui gelombang gravitasi. Angin bintang yang lebih kuat menjaga dua bintang tetap terpisah, mencegah mereka saling menelan sebelum menjadi lubang hitam. Ini memungkinkan mereka untuk tetap menjadi pasangan dan akhirnya bergabung.
Menjelajahi Alam Semesta Lain
Penelitian ini, yang berfokus pada Awan Magellan Besar dengan komposisi kimia unik, akan diperluas ke lingkungan kosmik lain. Perluasan ini akan mengungkap bagaimana prediksi populasi lubang hitam berubah dengan komposisi awal yang berbeda di seluruh alam semesta, membuka tabir misteri kosmos yang lebih luas.