Bobby Nasution Buka Suara Terkait Penemuan Senjata Api di Rumah Kadis PUPR Sumut Nonaktif

Gubernur Sumatra Utara, Bobby Nasution, angkat bicara mengenai penemuan senjata api di kediaman Topan Ginting, Kepala Dinas PUPR Sumut yang kini dinonaktifkan, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Bobby mengungkapkan bahwa Topan Ginting diketahui menjabat sebagai Ketua Perbakin Kota Medan.

"Seingat saya, dulu Ketua Perbakin Sumatra Utara, yang saat itu dijabat oleh Pangdam, pernah menunjuk Pak Topan sebagai Ketua Perbakin Medan. Namun, saya tidak mengetahui secara pasti jumlah kepemilikan senjata api yang bersangkutan," jelas Bobby kepada awak media di Kantor Gubernur Sumut, Kamis (3/7/2025).

Bobby juga menyampaikan apresiasi kepada KPK dan aparat penegak hukum lainnya atas pengawasan yang mereka lakukan terhadap penggunaan APBD maupun APBN di Sumut. Pemerintah Provinsi Sumut, kata Bobby, sangat terbuka terhadap pengawasan tersebut.

"Saat ini adalah bulan-bulan yang krusial, masa penyusunan PAPBD dan RAPBD. Kami sangat terbuka agar ini bisa ditinjau dan diawasi oleh KPK," tuturnya.

Menurut Bobby, transparansi dan pengawasan yang dilakukan oleh KPK dan aparat penegak hukum lainnya, akan menghindarkan pihak-pihak dari provinsi dari tindakan korupsi. Hal ini diharapkan dapat mencegah aparatur sipil negara terpaksa melakukan tindakan yang melanggar hukum dalam pelaksanaan program.

Bobby mengakui bahwa potensi korupsi sangat bergantung pada kualitas sumber daya manusia, meskipun sistem yang dibangun sudah baik.

"Kita semua tahu bahwa penjelasan dari KPK terkait e-katalog adalah salah satu cara untuk mencegah tindak pidana korupsi. Itu adalah sistem. Namun, jika masih ada celah, berarti itu tergantung pada individu masing-masing," ungkapnya.

Terkait posisi Kepala Dinas PUPR Sumut saat ini, Bobby telah menunjuk Sekretaris Badan Kesbangpol Sumut, Hendra Siregar, sebagai pelaksana tugas. Penonaktifan Topan Ginting dilakukan setelah Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK terkait kasus suap proyek jalan di Sumut senilai Rp231,8 miliar.

Sebelumnya, KPK juga menemukan dua pucuk senjata api beserta uang tunai sebesar Rp2,8 miliar saat melakukan penggeledahan di rumah Topan. Senjata api yang ditemukan meliputi pistol dan senapan angin beserta amunisinya.

Scroll to Top