Jakarta – Artis Ashanty tengah terlibat dalam sengketa tanah warisan ayahnya yang diduga melibatkan praktik mafia tanah. Setelah memilih bungkam, Ashanty akhirnya angkat bicara mengenai masalah pelik ini.
Kasus sengketa tanah ini mencuat ke publik pada Februari 2025. Saat itu, Ashanty mengungkapkan bahwa tanah warisan dari sang ayah sedang bermasalah. Berikut adalah fakta-fakta terkait sengketa tanah warisan Ashanty:
1. Awalnya Enggan Mempublikasikan Masalah
Ashanty awalnya tidak ingin mengumbar kasus sengketa tanah warisan ini ke publik. Ia memilih untuk berhati-hati dalam mengambil langkah.
"Sebenarnya bukan tidak mau bicara, tapi saya takut langkah-langkah yang akan saya ambil diketahui pihak lawan. Intinya, kami akan berjuang. Dengan memposting masalah ini, saya berharap pihak lawan tidak mengira saya diam," kata Ashanty pada Selasa, 11 Februari 2025.
Ashanty mengungkapkan bahwa selama setahun terakhir ia telah mencoba berkomunikasi dengan pihak yang memiliki surat-surat tanah yang sama. Namun, respons yang diterimanya kurang baik, sehingga ia merasa tidak bisa lagi berdiam diri.
2. Tanah Warisan Diduga akan Dibangun Perumahan
Ashanty menduga bahwa tanah warisan dari mendiang ayahnya telah dijual kembali oleh pihak yang memiliki surat tanah serupa. Tanah tersebut rencananya akan digunakan untuk proyek perumahan.
"Mereka sudah menjual lagi ke pihak lain, dan pihak lain itu sudah mulai membuat jalan, sepertinya untuk membangun perumahan. Bayangkan, membangun perumahan di atas tanah sengketa, menurut saya itu sudah keterlaluan," ungkap Ashanty.
Ashanty berharap pengembang yang melakukan pembangunan di atas tanah tersebut dapat menghentikan sementara pekerjaannya. Ia tidak ingin ada pihak lain yang dirugikan.
3. Ashanty Yakin Tanah Warisan Milik Ayahnya
Sebelum sengketa tanah ini muncul, Ashanty telah memastikan terlebih dahulu keabsahan tanah warisan dari mendiang ayahnya. Ashanty dan keluarga yakin bahwa sang ayah adalah pembeli pertama tanah tersebut.
"Sejak awal, kami sudah mencari tahu bahwa ayah saya memang yang membeli tanah ini lebih dulu daripada pihak yang juga memiliki surat tanah," jelas Ashanty.
4. Upaya Ashanty Memperjuangkan Hak
Ashanty tidak ingin tinggal diam melihat tanah warisan ayahnya diklaim oleh pihak lain. Ia bertekad untuk mendapatkan kembali tanah tersebut.
"Insyaallah, saya akan terus berusaha untuk mendapatkan kembali tanah itu, karena itu adalah hak kami dan ayah memberikan tanah itu sebagai warisan untuk anak-anaknya. Kami akan memperjuangkannya kapan pun," tegas Ashanty.
5. Akhirnya Terjalin Komunikasi
Setelah berbulan-bulan berjuang, upaya Ashanty akhirnya membuahkan hasil. Pihak yang mengklaim tanah tersebut menunjukkan tanda-tanda untuk menyelesaikan konflik.
"Akhirnya, dari pihak mereka menghubungi dan mencari solusi. Mudah-mudahan ada itikad baik," ujar Ashanty pada Rabu, 2 Juli 2025 malam.
Ashanty mengakui bahwa ia merasa lelah dalam memperjuangkan hak atas tanah ini. Ia berharap kasus ini dapat segera selesai dan tidak berlarut-larut. Pertemuan kedua pihak telah dijadwalkan untuk mencari solusi atas konflik kepemilikan tanah warisan ini.