Kota Batu Tak Seindah Bayangan: Kasus HIV Mengintai, Calon Pengantin Jadi Sorotan

Kota Batu, yang selama ini dikenal dengan kesejukan dan keramahannya bagi wisatawan, ternyata menyimpan tantangan serius di bidang kesehatan. Data terbaru dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu menunjukkan adanya peningkatan kasus HIV yang cukup mengkhawatirkan.

Dalam kurun waktu Januari hingga Juni 2025, tercatat 38 kasus baru HIV. Yang mengejutkan, temuan ini tidak hanya berasal dari kelompok berisiko tinggi seperti lelaki seks dengan lelaki (LSL), tetapi juga dari calon pengantin yang tengah mempersiapkan pernikahan.

"Dari 38 kasus tersebut, dua di antaranya adalah LSL dan dua lainnya adalah calon pengantin," ungkap seorang perwakilan dari Dinkes Kota Batu. Selain itu, ditemukan pula kasus pada ibu hamil, pasien TBC, wanita pekerja seks (WPS), dan orang dengan HIV (ODHIV), serta sebagian berasal dari masyarakat umum.

Meskipun demikian, Dinkes Kota Batu mencatat adanya penurunan tren kasus HIV dari tahun ke tahun. Pada tahun 2023, tercatat 123 kasus baru, kemudian menurun menjadi 92 kasus pada tahun 2024. Dengan 38 kasus di paruh pertama tahun ini, Dinkes optimis penambahan kasus dapat terus ditekan jika upaya skrining dan intervensi dilakukan secara konsisten.

Dinkes Kota Batu gencar melakukan upaya menyeluruh, mulai dari penyuluhan, pencegahan, hingga pengobatan. Upaya ini menyasar kelompok berisiko tinggi dan masyarakat umum. Edukasi tentang HIV terus digalakkan, terutama kepada generasi muda dan komunitas rentan, dengan harapan meningkatkan pemahaman tentang risiko yang dapat timbul dari gaya hidup yang tidak sehat.

Skrining HIV juga rutin dilakukan, terutama menyasar populasi kunci seperti LSL, WPS, dan pengguna narkoba suntik. Masyarakat umum juga tidak luput dari perhatian, dengan pemeriksaan yang dibuka dalam kegiatan tertentu.

Penularan HIV masih didominasi oleh hubungan seksual berisiko. Oleh karena itu, membangun kesadaran sejak dini, termasuk melalui edukasi pranikah, menjadi sangat penting. Upaya kuratif, seperti pemeriksaan rutin dan pengobatan antiretroviral (ARV) untuk ODHIV, juga terus berjalan.

Dinkes Kota Batu tidak bekerja sendirian. Mereka berkolaborasi dengan puskesmas, rumah sakit, dan lembaga masyarakat untuk mencapai target menurunkan jumlah kasus dan memutus rantai penularan.

Masyarakat diimbau untuk tidak merasa kebal terhadap HIV, karena penyakit ini dapat menyerang siapa saja. Cara terbaik adalah dengan peduli, mengetahui risiko, dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.

Scroll to Top