Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terus berupaya mewujudkan program internet gratis di desa-desa. Hingga 30 Juni 2025, sebanyak 153 desa telah terhubung dengan internet gratis. Program ini merupakan bagian dari tujuh program unggulan Pemprov Kaltim yang dikenal dengan sebutan Gratispol, meliputi pendidikan gratis hingga S3, biaya pengobatan gratis, pemberian makanan bergizi, WiFi desa, seragam gratis, biaya administrasi rumah gratis, serta program haji/umrah bagi pengurus masjid.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim, Muhammad Faisal, menjelaskan bahwa target awal pemasangan internet gratis adalah 600 desa hingga akhir Juni 2025. Namun, realisasinya tidak berjalan semulus yang diharapkan. Pemasangan akan terus dilanjutkan pada bulan Juli dengan target 300 desa tambahan. Faisal berharap target 600 desa dapat tercapai pada Agustus-September.
Fokus utama saat ini adalah pemasangan di desa-desa yang mudah dijangkau. Setelah itu, program akan menyasar daerah-daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Anggaran yang dialokasikan untuk program ini berasal dari APBD murni, dengan target 716 desa, dan sisanya, 125 desa, akan diakomodasi melalui perubahan anggaran.
Beberapa kendala dihadapi dalam proses pemasangan, terutama kondisi desa yang belum memiliki listrik dan jarak antar desa yang berjauhan. Oleh karena itu, Pemprov Kaltim bekerja sama dengan berbagai provider seperti Telkomsel, Telkom, dan PLN Icon Plus untuk menyediakan layanan internet melalui fiber optik, jaringan nirkabel (wireless), maupun internet satelit (Starlink).