Jakarta – Kyiv, ibu kota Ukraina, mengalami malam yang mencekam akibat serangan drone Rusia tanpa henti hingga Jumat (4/7) dini hari. Sirene peringatan serangan udara berbunyi selama lebih dari empat jam, menandakan intensitas ancaman yang dihadapi kota tersebut.
Menurut keterangan dari administrasi militer Kyiv, serangan drone terdeteksi di 13 lokasi berbeda yang tersebar di lima distrik, baik di sisi timur maupun barat Sungai Dnipro. Tempat tinggal menjadi salah satu target utama dalam serangan tersebut.
Warga Kyiv melaporkan mendengar ledakan beruntun dan suara tembakan yang tak henti-hentinya saat sistem pertahanan udara berupaya menembak jatuh drone-drone yang mendekat. Situasi digambarkan sangat intens dengan banyaknya target yang terdeteksi di atas kota.
Dua kebakaran dilaporkan terjadi di distrik Svyatoshynskyi, dengan kemungkinan adanya korban luka. Drone juga memicu kebakaran di atap dan halaman beberapa gedung di distrik Solomanskyi. Sebelumnya, laporan juga menyebutkan adanya kebakaran di atap gedung apartemen 16 lantai di wilayah utara kota.
Sebagai tindakan pencegahan, banyak warga Kyiv memilih untuk tidur di stasiun kereta bawah tanah untuk menghindari potensi serangan susulan. Situasi ini mencerminkan ketegangan dan kekhawatiran yang dirasakan oleh penduduk Kyiv di tengah konflik yang berkelanjutan.