Ambisi HP ‘Made in America’ Trump: Realistis atau Sekadar Mimpi?

Pertengahan Juni 2025, Trump Organization membuat gebrakan dengan mengumumkan peluncuran HP ‘made in America’ bernama T1 Phone melalui Trump Mobile. Dijual seharga US$499 dengan paket data US$47,45, HP ini digadang-gadang akan menjadi pesaing iPhone.

Namun, klaim ‘made in America’ itu tak bertahan lama. Tagline situs Trump Mobile diubah menjadi ‘Premium Performance, Proudly American’, menandakan pengakuan akan kompleksitas rantai pasokan HP global. Kini, mereka mengklaim T1 Phone ‘dirancang dengan nilai Amerika’, mengisyaratkan desain dan ide berasal dari AS meski diproduksi di luar negeri.

Perubahan tak hanya pada tagline. Spesifikasi T1 Phone pun ikut berubah. Ukuran layar yang semula 6,78 inci AMOLED menyusut menjadi 6,25 inci. Kapasitas RAM yang awalnya 12 GB kini tak disebutkan sama sekali. Kabarnya, Trump Organization juga mengganti pemasok.

Keraguan Para Pakar Industri

Para pakar industri sejak awal meragukan klaim T1 Phone dibuat di AS. Beberapa bahkan meyakini HP ini akan diproduksi di China melalui Original Device Manufacturer (ODM).

"Tidak mungkin HP ini dirancang dari nol dan dirakit di AS atau sepenuhnya diproduksi di AS. Itu tidak masuk akal," ujar seorang pakar dari International Data Corp.

Analis dari Counterpoint menambahkan, meskipun dipromosikan sebagai HP buatan AS, T1 Phone kemungkinan besar akan diproduksi oleh ODM dari China.

"AS tidak memiliki kapabilitas manufaktur lokal yang saat ini sudah tersedia," kata seorang Research Director di Counterpoint.

Sebelumnya, para ahli juga menyatakan iPhone mustahil diproduksi di AS karena kurangnya kemampuan manufaktur dan waktu yang dibutuhkan untuk membangun manufaktur skala besar. Bahkan, harga iPhone bisa melonjak menjadi US$3.500 per unit jika diproduksi di AS.

Ketergantungan Rantai Pasokan Global

Rantai pasokan smartphone tersebar di berbagai belahan dunia. Komponen elektronik berasal dari berbagai negara, dan T1 Phone tak terkecuali.

Layar AMOLED 6,25 inci kemungkinan dipasok oleh perusahaan Korea Selatan seperti Samsung dan LG, atau BOE dari China. Dengan harga US$499, T1 Phone kemungkinan menggunakan prosesor MediaTek dari Taiwan. Jika menggunakan chip Qualcomm, proses manufakturnya juga akan berada di Taiwan.

Industri chip sensor kamera untuk smartphone didominasi oleh Sony dari Jepang, dengan pemain kecil dari China dan negara lain. Memori mungkin satu-satunya area yang menggunakan teknologi AS dari Micron, meskipun Samsung juga berpotensi memasok memori.

"Walaupun ada manufaktur lokal yang tersedia untuk memasok komponen T1 Phone, banyak sekali komponen yang mau tak mau harus diimpor dari luar AS," kata seorang ahli dari Counterpoint.

Scroll to Top