Di balik senyum yang mungkin terlihat baik-baik saja, pasien diabetes seringkali menyimpan perasaan sepi yang mendalam. Jangan anggap remeh, kesepian ternyata bukan hanya masalah emosional biasa, melainkan musuh serius bagi kesehatan jantung, terutama bagi mereka yang berjuang melawan diabetes.
Penelitian selama satu dekade terakhir mengungkap fakta mencengangkan: kesepian bisa menjadi faktor risiko penyakit jantung yang lebih besar dibandingkan gaya hidup tak sehat seperti merokok, pola makan buruk, kurang gerak, bahkan depresi.
Sebuah studi yang melibatkan ribuan orang dewasa dengan diabetes menunjukkan bahwa mereka yang merasa sangat kesepian memiliki risiko 26% lebih tinggi untuk terkena penyakit jantung dibandingkan mereka yang tidak kesepian. Temuan ini sungguh mengkhawatirkan.
Yang lebih menarik, isolasi sosial tanpa disertai perasaan kesepian ternyata tidak memiliki hubungan signifikan dengan risiko penyakit jantung. Ini berarti, perasaan sendiri lebih berbahaya daripada sekadar berada dalam kesendirian.
Sebenarnya, kaitan antara kesepian dan masalah jantung bukanlah hal baru. Penelitian sebelumnya telah menemukan hubungan serupa pada orang tanpa diabetes. Namun, risiko ini meningkat dua kali lipat pada penderita diabetes, karena kondisi mereka sudah membuat jantung lebih rentan.
Para ahli menekankan bahwa kualitas hubungan sosial jauh lebih penting daripada kuantitas. Pasien diabetes perlu memprioritaskan hubungan yang bermakna untuk menjaga kesehatan jantung mereka.
Oleh karena itu, para dokter disarankan untuk mulai memasukkan evaluasi tingkat kesepian dalam pemeriksaan rutin pasien. Jika diperlukan, pasien dapat dirujuk untuk mendapatkan dukungan kesehatan mental.
Jangan pernah meremehkan dampak kesepian terhadap kesehatan fisik dan emosional. Pasien diabetes yang merasa kesepian dianjurkan untuk bergabung dengan komunitas, mengikuti kegiatan yang diminati, atau mencari teman dengan hobi yang sama.
Kesepian bukan hanya perasaan sesaat. Ia bisa menjadi ancaman tersembunyi yang merusak tubuh, memperburuk kondisi kronis, dan secara perlahan melemahkan jantung.
Pesan dari studi ini sangat jelas: kesehatan sosial dan emosional adalah bagian penting dari pengelolaan diabetes. Jika Anda mengenal seseorang yang hidup dengan diabetes dan tampak menarik diri, ulurkan tangan Anda. Tindakan kecil ini bisa jadi penyelamatan yang besar.