Bank Indonesia (BI) menunjukkan komitmen kuat untuk menjaga stabilitas dan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional. Gubernur BI, Perry Warjiyo, menegaskan bahwa pihaknya akan terus berupaya mendukung perekonomian, salah satunya melalui kebijakan suku bunga.
Dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI terkait asumsi dasar ekonomi RAPBN 2026, Perry menyampaikan bahwa BI siap mengambil langkah-langkah strategis.
"Kita sudah turunkan suku bunga dua kali dan akan turunkan lagi," ujarnya, mengindikasikan adanya ruang untuk pelonggaran moneter lebih lanjut.
Sepanjang tahun 2025, BI telah menurunkan suku bunga acuan sebanyak dua kali. Penurunan pertama terjadi pada 15 Januari sebesar 25 basis poin menjadi 5,75%. Selanjutnya, pada 21 Mei, suku bunga kembali diturunkan sebesar 25 basis poin menjadi 5,5%.
Perry menjelaskan bahwa keputusan untuk kembali menurunkan suku bunga didasarkan pada inflasi yang terkendali dan sebagai upaya untuk memacu pertumbuhan ekonomi. "Kami masih ada ruang menurunkan BI rate ke depan dengan inflasi yang rendah dan salah satunya juga mendorong pertumbuhan ekonomi," pungkasnya.