Gebrakan Tarif Trump: Ultimatum "Terima atau Tinggalkan" Dikirim ke 12 Negara

Presiden AS Donald Trump kembali mengguncang panggung perdagangan global dengan mengumumkan pengiriman surat ultimatum kepada 12 negara terkait tarif impor. Surat yang dijadwalkan meluncur pada Senin, 7 Juli 2025, ini menawarkan opsi "terima atau tinggalkan" terkait besaran tarif yang akan dikenakan pada barang-barang ekspor mereka ke Amerika Serikat.

Trump menolak mengungkap identitas negara-negara penerima, menjanjikan pengumuman resmi pada hari Senin. Langkah ini merupakan kelanjutan dari kebijakan tarif dasar 10% yang diumumkan sebelumnya, dengan potensi tambahan hingga 50% untuk beberapa negara.

Meskipun sempat ditangguhkan selama 90 hari untuk memberikan ruang negosiasi, periode tersebut akan berakhir pada 9 Juli. Trump mengisyaratkan bahwa tarif bahkan bisa lebih tinggi, mencapai 70%, dan sebagian besar akan berlaku mulai 1 Agustus.

"Saya telah menandatangani beberapa surat dan akan dikirim pada hari Senin, mungkin dua belas," ujarnya, mengindikasikan skala gebrakan tarif ini.

Pergeseran strategi Gedung Putih ini mengindikasikan kekecewaan Trump terhadap proses negosiasi yang berlarut-larut dengan mitra dagang utama seperti Jepang dan Uni Eropa. "Surat-surat itu lebih baik… jauh lebih mudah untuk mengirim surat," cetusnya.

Hingga saat ini, baru dua negara yang berhasil mencapai kesepakatan dengan AS terkait tarif. Inggris Raya mempertahankan tarif 10% dan memperoleh perlakuan khusus untuk sektor otomotif dan mesin pesawat. Sementara itu, dengan Vietnam, AS memangkas tarif menjadi 20% dari potensi 46% dengan imbalan akses bebas bea untuk produk-produk AS ke pasar Vietnam.

Scroll to Top