Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menyampaikan kecaman keras terhadap gelombang serangan pesawat tanpa awak (drone) dan rudal yang dilancarkan Rusia ke Ukraina. Serangan ini disebut sebagai yang terbesar sejak konflik antara kedua negara berlangsung selama tiga tahun terakhir.
Guterres mendesak penghentian total pertempuran, mendesak gencatan senjata yang segera dan tanpa syarat. Pernyataan ini muncul setelah serangan udara bertubi-tubi memaksa warga Ukraina mencari perlindungan di berbagai wilayah negara.
Di Kyiv, wartawan mendengar suara drone di angkasa, diikuti serangkaian ledakan saat sistem pertahanan udara Ukraina berupaya menghalau serangan.
Juru bicara PBB, Stephane Dujarric, mengungkapkan kekhawatiran Guterres atas eskalasi berbahaya ini dan meningkatnya jumlah korban sipil. Ia menegaskan bahwa serangan terhadap warga sipil dan infrastruktur sipil merupakan pelanggaran hukum internasional dan harus dihentikan.
Konflik antara Rusia dan Ukraina telah berlangsung sejak Februari 2022. Beberapa waktu lalu, Ukraina melancarkan serangan balasan signifikan menggunakan ratusan drone dalam operasi yang menargetkan sejumlah pangkalan udara Rusia, mengakibatkan kerusakan pada puluhan pesawat militer.