Putri Haji Isam Akuisisi Saham Jagonya Ayam Indonesia, Kekayaan Keluarga Jadi Sorotan

Liliana Saputri, putri dari pengusaha terkemuka Andi Syamsuddin Arsyad (Haji Isam), baru saja melakukan investasi signifikan dengan membeli saham PT Jagonya Ayam Indonesia (JAI) dari PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), pemilik jaringan restoran KFC. Transaksi ini dilakukan melalui PT Shankara Fortuna Nusantara (SFN), di mana Liliana memegang sebagian besar saham.

SFN mengakuisisi 15% saham JAI, setara dengan 41.877 lembar saham, dengan nilai mencapai Rp 54,44 miliar. SFN sendiri adalah perusahaan yang relatif baru, didirikan pada Desember 2024 dan bergerak di bidang perdagangan besar daging ayam dan olahannya.

Selain Liliana, pemegang saham SFN lainnya adalah Putra Rizky Bustaman dan Bani Adityasuny Ismiarso. Liliana juga dikenal sebagai pemilik saham dan menduduki posisi komisaris di berbagai perusahaan yang terkait dengan Jhonlin Group, kerajaan bisnis milik Haji Isam.

Kekayaan Keluarga Haji Isam: Fluktuasi Signifikan

Haji Isam dikenal sebagai salah satu tokoh bisnis paling berpengaruh di Indonesia, dengan portofolio bisnis yang luas meliputi pertambangan, pelayaran, perkebunan kelapa sawit, dan sektor pangan lainnya. Sebagian dari bisnis ini dikelola oleh kedua anaknya, yang juga memegang saham di perusahaan-perusahaan yang berafiliasi dengan grup usaha ini.

Kekayaan Liliana dan saudaranya, Jhony Saputra, yang terikat pada saham emiten kelapa sawit Pradiksi Gunatama (PGUN), diperkirakan mencapai Rp 2,42 triliun. Namun, angka ini mengalami penurunan drastis dalam kurun waktu kurang dari tiga tahun, menyusut sekitar Rp 4,29 triliun.

Penurunan kekayaan ini disebabkan oleh kinerja PGUN yang kurang memuaskan dan aksi divestasi saham yang dilakukan oleh Liliana dan Jhony. Harga saham PGUN saat ini berada di level Rp 550 per saham, jauh di bawah harga tertinggi sebelumnya.

Pada puncak valuasi di awal Januari 2023, kekayaan gabungan Liliana dan Jhony mencapai Rp 6,53 triliun. Mereka memiliki kepemilikan tidak langsung di PGUN sebesar 84,32% melalui PT Citra Agro Raya (CAR) dan PT Araya Agro Lestari (AAL). Namun, kedua perusahaan ini telah mengurangi kepemilikan sahamnya di PGUN menjadi 76,69%.

Meskipun mengalami penurunan harga saham dalam beberapa tahun terakhir, saham PGUN masih mencatatkan kenaikan signifikan sejak penawaran umum perdana (IPO) lima tahun lalu. Liliana dan Jhony merupakan pemegang saham dengan kepemilikan langsung terbesar saat IPO.

Liliana, yang saat IPO PGUN tahun 2020 lalu berusia 22 tahun, memiliki latar belakang pendidikan di bidang Business Management and Leadership dari Santa Monica College, Los Angeles. Sementara itu, Jhony juga memegang posisi strategis di berbagai perusahaan lain dalam Grup Jhonlin.

Scroll to Top