Kedatangan Mauro Zijlstra, pemain berusia 20 tahun yang akan dinaturalisasi, berpotensi mengubah peta persaingan di lini depan Timnas Indonesia. Sejumlah nama yang selama ini menghuni skuad Garuda terancam posisinya. Siapa saja mereka?
1. Ramadhan Sananta: Pembuktian di Malaysia Jadi Kunci
Nama Ramadhan Sananta paling rentan. Penampilannya yang belum memuaskan saat membela Timnas Indonesia, membuat posisinya rawan tergusur. Peluang pembuktian diri terbuka lebar bersama DPMM FC di Liga Super Malaysia.
2. Ragnar Oratmangoen: Persaingan Sengit di Lini Depan
Kehadiran Zijlstra bisa menggeser Ragnar Oratmangoen. Jika Zijlstra diproyeksikan sebagai penyerang tengah, Ole Romeny berpotensi ditempatkan sebagai second striker. Oratmangoen harus bekerja ekstra keras untuk mempertahankan tempatnya.
3. Rafael Struick: Kesempatan Terbatas di Klub Jadi Kendala
Rafael Struick mulai kehilangan tempat di starting eleven. Minimnya menit bermain di Brisbane Roar menjadi masalah. Kedatangan Zijlstra semakin memperketat persaingan. Struick harus bersaing dengan Oratmangoen dan Romeny untuk posisi penyerang di belakang Zijlstra.
4. Septian Bagaskara: Cedera dan Persaingan Ketat Menghantui
Septian Bagaskara menjadi nama lain yang terancam. Ia bahkan belum mendapat kesempatan bermain sejak dipanggil pada Maret 2025. Cedera yang dialaminya pada Juni 2025, serta kedatangan Zijlstra, semakin memperkecil peluangnya di Timnas Indonesia.
Masih ada waktu bagi keempat pemain ini untuk menunjukkan kualitas terbaiknya. Penampilan gemilang hingga Agustus-September 2025 akan menjadi penentu nasib mereka di Timnas Indonesia.