Jakarta perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi penyebaran penyakit setelah banjir surut. Senator DPD RI, Dailami Firdaus, menekankan pentingnya kesiapsiagaan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam menghadapi risiko kesehatan pascabanjir.
Menurutnya, banjir yang melanda Jakarta membuka peluang munculnya berbagai penyakit menular seperti Demam Berdarah Dengue (DBD), diare, leptospirosis, dan infeksi lainnya. Penanganan yang cepat dan terintegrasi sangat krusial untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut.
"Pemerintah harus bertindak cepat dan sigap dalam melakukan langkah pencegahan," tegasnya.
Langkah-langkah strategis yang perlu diambil meliputi peningkatan sosialisasi mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, pemberantasan sarang nyamuk (PSN), serta penguatan layanan kesehatan di lapangan. Selain itu, kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan seluruh pihak terkait sangat dibutuhkan untuk menanggulangi risiko kesehatan pascabanjir.
"Kita harus memastikan fasilitas kesehatan siap menangani lonjakan kasus dan melakukan monitoring ketat terhadap perkembangan penyakit. Pencegahan harus menjadi prioritas utama," tambahnya.
Seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, termasuk petugas PPSU dan Dinas Lingkungan Hidup, diharapkan bahu-membahu bersama warga dan instansi lain untuk membersihkan lingkungan dari sampah dan lumpur. Penanganan sampah pascabanjir, termasuk bangkai dan barang-barang rusak, harus dilakukan dengan cepat untuk mencegah penyebaran penyakit.
Dailami juga mengajak seluruh masyarakat Jakarta untuk aktif menjaga kebersihan lingkungan, mengurangi genangan air, dan tidak membuang sampah sembarangan. Partisipasi aktif masyarakat sangat penting dalam membantu pemerintah mengendalikan penyebaran penyakit.
"Kesehatan warga adalah tanggung jawab bersama. Mari kita tingkatkan kesadaran dan aksi nyata demi kesehatan dan kenyamanan masyarakat Jakarta," pungkasnya.