Kenali Influenza pada Anak: Gejala, Penularan, hingga Pencegahan

Influenza, atau yang lebih dikenal dengan flu, adalah masalah kesehatan umum pada anak-anak di seluruh dunia. Di Indonesia, kasusnya mengalami peningkatan dalam dua tahun terakhir. Penyakit ini disebabkan oleh virus influenza, yang memiliki beberapa jenis, termasuk influenza A, B, C, dan D. Influenza A dan B adalah yang paling sering menginfeksi manusia, sementara C dan D relatif ringan.

Gejala Influenza pada Anak

Gejala influenza mirip dengan flu biasa, namun biasanya disertai nyeri sendi, demam tinggi, dan sakit kepala. Berikut adalah tanda-tanda influenza pada anak:

  • Flu
  • Batuk pilek
  • Demam tinggi
  • Nyeri otot
  • Sakit tenggorokan
  • Hidung berlendir (Runny nose)
  • Sakit kepala

Bagaimana Influenza Menular pada Anak?

Influenza sangat menular dan menyebar melalui kontak atau percikan ludah (droplet). Gejala biasanya muncul 1-2 hari setelah anak terpapar virus.

Diagnosis Influenza

Untuk mengetahui jenis influenza secara pasti (A atau B), diperlukan swab test melalui hidung, mirip dengan tes COVID-19. Dokter akan mendiagnosis hasilnya dan menentukan pengobatan yang tepat. Meskipun seringkali sembuh tanpa obat, masa pemulihan influenza biasanya sekitar tujuh hari sejak gejala awal muncul.

Kapan Anak dengan Influenza Harus Dibawa ke Dokter?

Orang tua harus waspada terhadap komplikasi influenza, seperti pneumonia (radang paru-paru). Tanda-tanda pneumonia termasuk demam tinggi, napas cepat dan sesak, hidung kembang-kempis, tarikan dinding dada saat bernapas, dan bibir kebiruan. Jika anak menunjukkan gejala ini, segera bawa ke dokter atau IGD.

Pengobatan Influenza

Vaksin influenza sangat dianjurkan untuk anak-anak usia 6 bulan hingga 5 tahun, ibu hamil, lansia, dan orang dengan penyakit kronis. Terapi antivirus sebaiknya dimulai dalam dua hari pertama sejak gejala muncul.

Pengobatan Rumahan untuk Meredakan Influenza

Meningkatkan daya tahan tubuh anak adalah upaya penting dalam pencegahan dan pengobatan influenza di rumah. Beberapa cara yang bisa dilakukan:

  • Pastikan kebutuhan cairan anak terpenuhi
  • Istirahat yang cukup

Vitamin, buah-buahan, atau madu dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Madu juga dapat digunakan sebagai penanganan awal batuk pada anak (kecuali untuk bayi di bawah 1 tahun). Hindari memberikan madu pada bayi di bawah satu tahun karena sistem pencernaannya belum sempurna.

Buah-buahan dan sayuran hijau kaya vitamin A dan C juga mengandung banyak antioksidan yang dapat membantu melawan virus. Konsultasikan dengan dokter sebelum memberikan obat-obatan untuk meredakan gejala flu pada anak. Ajarkan anak menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin dan mencuci tangan dengan sabun setelahnya.

Pencegahan Influenza pada Anak

Berikut adalah beberapa cara pencegahan influenza pada anak:

  1. Vaksin: Vaksinasi membantu memperkuat imunitas tubuh anak terhadap virus influenza yang mudah bermutasi. Vaksin influenza sebaiknya diberikan setiap tahun, dimulai pada usia enam bulan. Dosis pertama diberikan dua kali dengan interval satu bulan. Anak berusia 9 tahun ke atas yang belum pernah divaksin influenza cukup diberikan satu kali untuk dosis pertama, lalu dilanjut dengan repetisi setahun sekali.
  2. Menerapkan Perilaku Hidup Sehat: Ajarkan anak untuk memakai masker saat keluar rumah, menjaga kebersihan tangan dengan hand sanitizer atau mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta membekali diri dengan gizi yang baik.

Dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat, keluarga dapat terhindar dari virus influenza.

Scroll to Top