Kota Tangerang meningkatkan kewaspadaan terhadap Demam Berdarah Dengue (DBD) seiring dengan meningkatnya curah hujan. Dinas Kesehatan Kota Tangerang mencatat adanya peningkatan kasus DBD, dipicu oleh genangan air yang menjadi sarang nyamuk Aedes aegypti.
Pemerintah Kota Tangerang aktif melakukan berbagai upaya pencegahan. Program Kader Jumantik (Juru Pemantau Jentik) terus digalakkan di seluruh wilayah. Selain itu, inisiatif terbaru "Baba Resik 10.10" mengajak warga untuk bersama-sama memberantas sarang nyamuk dan jentik di 10 habitat selama 10 menit.
Masyarakat diimbau untuk segera melaporkan jika menemukan gejala DBD ke puskesmas atau kelurahan terdekat. Tim akan melakukan pemeriksaan epidemiologi, pengujian laboratorium, dan pemeriksaan jentik di rumah pasien. Tindakan selanjutnya berupa kerja bakti pemberantasan sarang nyamuk dan fogging jika diperlukan.
Penting bagi warga Tangerang untuk secara rutin membersihkan lingkungan, memeriksa tempat-tempat penampungan air, dan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sehari-hari.
"Mari kita pastikan tidak ada sarang nyamuk di lingkungan sekitar. Periksa bak mandi, tempat penampungan air, alas pot, vas bunga, barang bekas, gantungan pakaian, tempat minum hewan peliharaan, tempat sampah, talang air, dan lain-lain. Jangan lupakan pentingnya PHBS," himbau juru bicara Dinas Kesehatan.
Inisiatif "Baba Resik 10.10" fokus pada pembersihan:
- Bak mandi/ember penampungan air
- Tempat penampungan air dispenser, AC, kulkas
- Alas pot tanaman
- Vas tanaman air
- Barang bekas penampung air
- Gantungan pakaian
- Tempat minum hewan peliharaan
- Tempat sampah
- Talang air
- Dan lain sebagainya
Dengan kewaspadaan dan tindakan preventif bersama, diharapkan Kota Tangerang dapat menekan angka kasus DBD.