Waspada! 7 Virus yang Pernah Mengancam Indonesia dalam 10 Tahun Terakhir

Indonesia, dalam dekade terakhir, tidak luput dari ancaman berbagai wabah virus yang berdampak besar pada kesehatan publik. Dari pandemi global hingga kejadian lokal, kewaspadaan terhadap virus-virus ini sangat penting. Berikut adalah 7 virus yang pernah mewabah di Indonesia dalam 10 tahun terakhir:

1. SARS-CoV-2 (COVID-19)

Virus penyebab COVID-19 ini pertama kali terdeteksi di Wuhan, Tiongkok pada Desember 2019. Diduga berasal dari kelelawar dan menular ke manusia melalui hewan perantara, SARS-CoV-2 sangat berbahaya terutama bagi mereka yang memiliki penyakit bawaan seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan obesitas. Gejalanya meliputi demam, batuk kering, sesak napas, nyeri tenggorokan, dan kelelahan. Di Indonesia, tercatat jutaan kasus dengan angka kematian yang signifikan.

2. Avian Influenza (Flu Burung)

Flu burung, yang disebabkan oleh avian influenza, umumnya menyerang unggas. Namun, beberapa strain virus ini dapat menginfeksi manusia dan menyebabkan gejala serius bahkan kematian. Indonesia melaporkan kasus flu burung pertama kali pada tahun 2003. WHO mencatat ratusan kematian akibat flu burung pada manusia secara global, dengan sejumlah besar kasus terjadi di Indonesia.

3. Dengue (Demam Berdarah Dengue – DBD)

Virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti, menyebabkan penyakit demam berdarah. Sebuah tahun tercatat sebagai puncak kasus DBD di Indonesia dengan ribuan kematian. Gejala utamanya adalah demam tinggi mendadak, yang berlangsung beberapa hari, disertai nyeri kepala, menggigil, lemas, nyeri di belakang mata, nyeri otot dan tulang, ruam kulit, mual, muntah, dan bintik-bintik merah pada kulit.

4. Chikungunya

Virus chikungunya, yang juga ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, menyebabkan penyakit chikungunya. Ribuan kasus chikungunya tersebar di berbagai provinsi di Indonesia pada suatu tahun. Di beberapa kota, puluhan warga terinfeksi penyakit ini di awal tahun tertentu. Gejala akut chikungunya meliputi demam dan nyeri sendi.

5. Virus Hepatitis A

Virus hepatitis A merupakan jenis hepatitis yang paling umum dan menjadi masalah kesehatan global. Kejadian Luar Biasa (KLB) Hepatitis A pernah dilaporkan di beberapa daerah di Indonesia dengan ratusan bahkan ribuan kasus. Infeksi hepatitis A berkaitan erat dengan sanitasi yang buruk, akses air dan makanan yang tidak aman, serta faktor sosial ekonomi seperti kepadatan penduduk. Gejala hepatitis A meliputi pusing, mata dan kulit menguning, mual, muntah, sakit tenggorokan, diare, dan kehilangan nafsu makan.

6. Rabies

Rabies pada manusia biasanya disebabkan oleh gigitan anjing dan hewan liar lainnya yang menjadi reservoir virus. Sebuah pengumuman dari Kementerian Kesehatan menyebutkan puluhan ribu kasus rabies dan sejumlah kematian yang disebabkan oleh gigitan anjing. KLB rabies pernah terjadi di beberapa kabupaten di Nusa Tenggara Timur. Selama periode tertentu, tercatat lebih dari puluhan ribu kasus gigitan hewan rabies dengan rata-rata kematian mencapai puluhan orang per tahun. Gejala rabies meliputi demam, lemas, sakit kepala hebat, insomnia, kesemutan, hingga sakit tenggorokan.

7. Morbili (Campak)

Virus morbili menyebabkan penyakit campak. Indonesia termasuk dalam daftar negara dengan kasus campak tertinggi di dunia pada tahun tertentu. Peningkatan kasus campak disebabkan oleh penurunan cakupan imunisasi selama pandemi. Kasus campak pernah mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Sebuah data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menunjukkan peningkatan kasus campak yang signifikan pada tahun tertentu. Gejala campak meliputi demam tinggi, batuk kering, mata merah, pilek, ruam, dan bintik koplik.

Scroll to Top