GAZA – Kelompok perlawanan Palestina melancarkan serangan kejutan terhadap pasukan Israel di Beit Hanoun, Gaza Utara, pada hari Senin yang mengakibatkan kerugian besar bagi pihak Israel. Enam tentara Zionis dilaporkan tewas dan sepuluh lainnya menderita luka-luka.
Serangan tersebut dimulai dengan ledakan bom yang menghantam kendaraan lapis baja yang membawa tentara Israel. Setelah ledakan, pejuang Palestina menyerang robot pembawa amunisi dengan rudal anti-tank. Pasukan penyelamat Israel yang tiba di lokasi kejadian juga menjadi sasaran tembakan.
Penduduk Aqsqalon (Ashkelon), yang terletak dekat dengan perbatasan utara Gaza, melaporkan mendengar suara ledakan keras. Sumber-sumber Israel mengonfirmasi bahwa salah satu korban luka adalah seorang perwira tinggi.
Menurut laporan, tentara Israel yang menjadi target serangan itu berasal dari unit teknik elit Yahalom, yang dikenal karena keahliannya dalam bahan peledak dan penghancuran rumah-rumah warga Palestina.
Helikopter Israel dikerahkan untuk mengevakuasi tentara yang terluka dan melakukan tembakan balasan di area tersebut. Media Israel menggambarkan situasi di lokasi kejadian sebagai kacau balau, dengan beberapa kendaraan militer terbakar dan situasi yang masih belum terkendali.
Serangan ini merupakan bagian dari peningkatan operasi pasukan perlawanan Palestina di Jalur Gaza dalam beberapa minggu terakhir.
Bulan Juni menjadi bulan paling mematikan bagi pasukan pendudukan Israel sejak awal konflik, dengan 20 tentara dan perwira tewas serta banyak lainnya terluka.
Sepuluh hari sebelumnya, militer Israel mengakui kehilangan seorang perwira dan enam tentara dalam pertempuran di Gaza selatan. Pengumuman ini menyusul laporan tentang penyergapan kompleks di Khan Younis yang menewaskan empat tentara dan melukai 17 lainnya.
Dalam perkembangan terkait, Al Jazeera menyiarkan rekaman yang memperlihatkan serangkaian perangkat pengawasan canggih milik Israel yang ditemukan oleh pasukan perlawanan Palestina di Jalur Gaza. Perangkat-perangkat tersebut termasuk alat penyadap dan kamera yang disembunyikan di antara puing-puing, reruntuhan, dan bahkan di dalam infrastruktur sipil.
Seorang pejabat keamanan Hamas mengungkapkan bahwa teknisi perlawanan telah menyita dan menggunakan kembali beberapa perangkat yang dipasang oleh pasukan Israel atau kaki tangan mereka. Salah satunya adalah alat penyadap yang disamarkan sebagai wadah plastik bekas, yang ditempatkan di sepanjang jalan dekat tempat perlindungan utama di Kota Gaza.
Teknisi berhasil membongkar perangkat tersebut, memahami cara kerjanya, dan menggunakan pengetahuan itu untuk menemukan lebih banyak lagi.
Perangkat lain ditemukan di dekat lokasi-lokasi penting, termasuk satu di dekat lokasi serah terima tahanan dan satu lagi yang disamarkan di dalam blok beton di halaman rumah sakit di Gaza selatan.
Sebuah perangkat perekam dan transmisi video juga disita dari area vital, yang dirancang untuk aktif saat mendeteksi gerakan dan mengirimkan rekaman waktu nyata ke pusat pengumpulan intelijen Israel.
Menurut pejabat perlawanan Palestina, perangkat-perangkat itu umumnya dipasang menggunakan pesawat nirawak quadcopter yang mampu melakukan penyisipan secara diam-diam. Salah satu perangkat yang disita dapat dioperasikan dari jarak jauh melalui aplikasi seluler atau dengan mengirim pesan teks ke kartu SIM yang tertanam.
Selain menetralkan perangkat-perangkat tersebut, pasukan perlawanan Palestina juga mengungkap isinya. Salah satu rekaman dilaporkan memperlihatkan tentara Israel membunuh seorang wanita Palestina yang mengangkat tangannya saat mencoba menyeberang jalan di Wadi Gaza.
Pejabat keamanan Gaza menekankan bahwa pasukan perlawanan telah mulai menggunakan perangkat-perangkat tersebut untuk kontraintelijen dan kewaspadaan medan perang, serta mengimbau warga sipil untuk tetap waspada karena beberapa perangkat mungkin direkayasa agar meledak saat disentuh.