Di tengah hiruk pikuk kota Beijing, seorang pria bernama Ding Yuanzhao menarik perhatian publik. Bukan karena jabatan mentereng atau kekayaan melimpah, melainkan karena profesinya yang sederhana: pengantar makanan. Lebih menarik lagi, pria ini ternyata adalah lulusan dari sejumlah universitas ternama dunia, termasuk Universitas Oxford.
Ding, yang berasal dari Provinsi Fujian, dulunya adalah seorang pelajar berprestasi. Ia berhasil masuk Universitas Tsinghua dengan nilai nyaris sempurna di ujian masuk universitas nasional (gaokao) pada tahun 2004. Setelah meraih gelar sarjana kimia, ia melanjutkan pendidikan ke Universitas Peking dan meraih gelar master di bidang teknik energi.
Tak berhenti di situ, Ding juga berhasil meraih gelar doktor di bidang biologi dari Nanyang Technological University (NTU) di Singapura, serta gelar master di bidang keanekaragaman hayati dari Universitas Oxford di Inggris. Ia bahkan sempat melakukan penelitian pascadoktoral di National University of Singapore (NUS).
Namun, perjalanan karirnya tak semulus yang dibayangkan. Setelah mengirimkan banyak lamaran dan mengikuti lebih dari sepuluh wawancara, ia tak kunjung mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kualifikasinya. Akhirnya, ia memutuskan untuk bekerja sebagai pengantar makanan di Singapura, dengan penghasilan yang cukup untuk menghidupi keluarganya.
"Ini pekerjaan yang stabil. Kita bisa mendapatkan penghasilan yang layak jika bekerja keras. Ini bukan pekerjaan yang buruk," ujarnya.
Setelah beberapa bulan bekerja di Singapura, Ding kembali ke China dan kini bekerja sebagai pengantar makanan untuk Meituan di Beijing. Ia tetap menikmati pekerjaannya dan bahkan melihat sisi positifnya.
"Salah satu keuntungan mengantar makanan adalah kita bisa berolahraga sekaligus," katanya. Ia juga mengaku enggan menjadi guru privat karena merasa malu untuk mencari pelanggan sendiri.
Kisah Ding Yuanzhao ini menjadi viral di media sosial, memicu diskusi mengenai sulitnya mencari pekerjaan yang sesuai dengan kualifikasi di pasar kerja yang kompetitif. Ia juga memberikan pesan penyemangat bagi para siswa yang baru saja menyelesaikan ujian gaokao.
"Jika Anda belum mencapai hasil yang baik, jangan pesimis atau berkecil hati. Jika Anda telah berhasil, ingatlah bahwa usaha kebanyakan orang tidak terlalu berpengaruh," pesannya.
Kisah Ding Yuanzhao adalah contoh bahwa kesuksesan tidak selalu diukur dari jabatan atau kekayaan, melainkan dari bagaimana seseorang mampu beradaptasi, tetap positif, dan menghidupi dirinya serta keluarganya dengan cara yang halal.