Terobosan Ilmuwan China: Bakteri Usus Nyamuk Mampu Cegah Penularan DBD dan Zika!

Ilmuwan China berhasil menemukan metode revolusioner untuk mencegah penyebaran virus mematikan oleh nyamuk, termasuk virus dengue penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD) dan virus Zika. Terobosan ini menjanjikan solusi alami untuk mengatasi masalah kesehatan global akibat wabah virus.

Para peneliti mengidentifikasi bakteri unik yang hidup di dalam usus nyamuk. Bakteri ini diyakini memiliki kemampuan untuk mencegah nyamuk terinfeksi virus dengue dan Zika, sekaligus memblokir penularan virus tersebut ke manusia. Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Science.

Bakteri yang dinamakan Rosenbergiella_YN46 ini menghasilkan enzim yang membuat lingkungan usus nyamuk menjadi asam, sehingga menghalangi virus masuk ke dalam sel. Mekanisme ini berpotensi menghentikan infeksi berbagai jenis flavivirus pada nyamuk, termasuk virus ensefalitis Jepang dan virus demam kuning.

Penelitian dilakukan di Provinsi Yunnan, China. Para ilmuwan membandingkan populasi nyamuk di daerah dengan tingkat kasus DBD yang berbeda. Hasilnya, bakteri Rosenbergiella_YN46 lebih banyak ditemukan pada usus nyamuk di daerah dengan tingkat kasus DBD yang rendah.

Untuk menguji efektivitasnya, para ilmuwan memasukkan bakteri tersebut ke dalam air tempat nyamuk bertelur. Hasilnya menunjukkan bahwa bakteri tersebut mampu menjajah usus nyamuk di setiap tahap perkembangan dan secara signifikan mengurangi infeksi dengue pada populasi nyamuk.

Metode ini dianggap sebagai solusi alami yang aman, efektif, dan ramah lingkungan. Tidak seperti insektisida yang dapat menyebabkan resistensi pada nyamuk, metode ini tidak bergantung pada pembasmian nyamuk. Selain itu, metode ini tidak memerlukan intervensi medis pada manusia seperti vaksin atau pengobatan khusus.

Para peneliti berencana untuk mengidentifikasi sumber alami bakteri tersebut, yang diduga berasal dari daun, ranting, atau nektar tanaman tertentu. Jika berhasil, tanaman tersebut dapat ditanam di daerah endemik DBD untuk membantu nyamuk memperoleh bakteri usus dan mencegah penyebaran virus.

Terobosan ini menawarkan harapan baru dalam pengendalian penyakit tular nyamuk di seluruh dunia, dengan pendekatan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Scroll to Top