Kanker serviks, momok bagi kaum wanita, seringkali dikaitkan dengan infeksi HPV yang menular melalui hubungan seksual. Namun, anggapan bahwa hanya wanita dengan banyak pasangan seksual yang berisiko adalah keliru.
Faktor risiko kanker serviks jauh lebih kompleks. Usia saat pertama kali berhubungan seksual, kondisi kekebalan tubuh, dan kebersihan organ intim juga memainkan peran penting.
Faktor-faktor yang Meningkatkan Risiko Kanker Serviks:
- Usia Dini Saat Berhubungan Seksual: Semakin muda usia saat pertama kali berhubungan seksual, semakin tinggi risikonya.
- Kehamilan di Usia Belia: Kehamilan di usia yang sangat muda juga dapat meningkatkan risiko.
- Kebersihan Organ Intim yang Buruk: Menjaga kebersihan organ intim dengan benar adalah kunci pencegahan.
- Sistem Kekebalan Tubuh Lemah: Kondisi imun tubuh yang rendah atau terganggu membuat lebih rentan terhadap infeksi HPV.
Infeksi HPV bisa terjadi kapan saja, dan prosesnya menjadi kanker memakan waktu bertahun-tahun. Oleh karena itu, deteksi dini melalui skrining seperti Pap Smear dan vaksinasi HPV sangat penting, bahkan bagi mereka yang merasa tidak berisiko tinggi.
Edukasi yang benar sangat penting untuk menghindari kesalahpahaman. Wanita dengan hanya satu pasangan seksual pun tetap berisiko terinfeksi HPV jika tidak terlindungi.
Vaksin HPV adalah bagian penting dari perlindungan. Program imunisasi nasional memberikan vaksin ini secara gratis kepada anak perempuan usia 11-13 tahun melalui sekolah.
Ingat, risiko kanker serviks tidak hanya ditentukan oleh aktivitas seksual, tetapi juga oleh faktor lain yang memengaruhi daya tahan tubuh dan kondisi leher rahim. Lindungi diri Anda dari infeksi HPV sejak dini!