Tel Aviv mengindikasikan adanya harapan baru terkait gencatan senjata di Gaza. Otoritas Israel menyatakan bahwa negosiasi yang sedang berlangsung di Qatar menunjukkan potensi kesepakatan dalam satu hingga dua minggu mendatang. Optimisme ini muncul setelah Hamas mengutarakan kesediaan untuk membebaskan sepuluh sandera Israel sebagai bagian dari perjanjian.
Seorang pejabat tinggi Israel mengungkapkan, meskipun kesepakatan tidak akan terjadi dalam waktu singkat, prospek pencapaian kesepakatan antara Israel dan Hamas dalam satu atau dua minggu ke depan cukup realistis. Pernyataan ini muncul bertepatan dengan kunjungan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu ke Washington DC.
Israel berencana memanfaatkan masa gencatan senjata sementara selama 60 hari, jika disetujui kedua belah pihak, untuk mengusulkan gencatan senjata permanen. Syaratnya, Hamas harus meletakkan senjata. Jika usulan ini ditolak, Israel menegaskan akan melanjutkan operasi militer di Gaza.
Hamas sebelumnya menyatakan kesiapannya untuk membebaskan sepuluh sandera sebagai upaya untuk mewujudkan gencatan senjata. Namun, mereka juga menyebut perundingan di Qatar berlangsung sulit akibat "kekerasan hati" pihak Israel.
Kelompok tersebut menyoroti hambatan utama dalam perundingan, terutama terkait kebebasan akses bantuan kemanusiaan, penarikan pasukan Israel dari Gaza, dan "jaminan nyata" untuk gencatan senjata permanen. Hamas menekankan bahwa mereka terus berupaya dengan serius dan positif bersama para mediator untuk mengatasi hambatan tersebut.
Setelah empat hari perundingan tidak langsung yang dimediasi oleh Qatar, Amerika Serikat mengisyaratkan keyakinan bahwa kesepakatan gencatan senjata selama 60 hari akan tercapai sebelum akhir pekan. Kesepakatan tersebut mencakup pemulangan sepuluh sandera yang masih hidup, yang ditahan oleh Hamas dan sekutunya sejak serangan Oktober 2023.
Dari 251 sandera yang dibawa ke Gaza, diperkirakan 49 masih ditahan, termasuk 27 orang yang diyakini telah meninggal.
Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar menyatakan keyakinannya bahwa kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera "dapat dicapai," meskipun belum ada tanda-tanda terobosan signifikan dalam perundingan. Ia menegaskan keseriusan Israel untuk mencapai kesepakatan yang mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama 21 bulan terakhir. Saar menambahkan bahwa jika gencatan senjata sementara tercapai, Israel akan merundingkan gencatan senjata permanen.