Bahaya Tersembunyi di Balik Iklan Makanan: Generasi Muda Rentan Terjebak Makanan Tidak Sehat

Layar ponsel yang memanjakan mata ternyata menyimpan bahaya tersembunyi. Studi terbaru mengungkap bahwa hampir setengah anak muda di Indonesia tergoda untuk mengonsumsi makanan tidak sehat akibat visualisasi menarik dalam iklan, terutama di media sosial.

Makanan ultra-processed dengan kandungan gula, garam, dan lemak tinggi menjadi incaran utama. Penampilan menarik, aroma menggoda, dan cara penyajian yang kreatif menjadi daya pikat utama, mengalahkan pertimbangan nilai gizi. Iklan digital terbukti memiliki pengaruh besar terhadap pola makan generasi muda.

Selain tampilan visual, faktor ketersediaan dan kemudahan akses juga berperan penting. Banyak anak muda memilih makanan berdasarkan apa yang ada di sekitarnya, memperkuat fakta bahwa pilihan makanan dipengaruhi oleh lingkungan.

Penelitian juga menyoroti derasnya arus promosi makanan tidak sehat di platform media sosial populer. Mayoritas iklan yang dianalisis mempromosikan makanan ringan, makanan olahan, minuman ringan, dan makanan cepat saji yang tinggi gula, lemak jenuh, dan kalori. Ironisnya, banyak merek besar yang mempromosikan produk yang tidak sesuai untuk anak-anak berdasarkan standar gizi yang ditetapkan.

Pemasaran makanan tidak sehat menjadi faktor utama di balik meningkatnya angka kelebihan berat badan dan obesitas. Media sosial memperkuat dampak ini, mengingat tingginya pengguna media sosial aktif di Indonesia.

Iklan-iklan tersebut seringkali menggunakan figur publik populer di kalangan anak muda, seperti influencer, artis, dan atlet. Dengan pendekatan emosional dan promosi menarik, iklan tidak hanya menjual produk, tetapi juga membangun loyalitas merek sejak dini. Anak-anak, yang belum sepenuhnya mampu membedakan iklan dan informasi netral, menjadi sangat rentan terhadap pesan persuasif tersebut.

Paparan terus-menerus pada iklan makanan tidak sehat dapat mengubah preferensi makanan dan meningkatkan risiko penyakit tidak menular seperti diabetes dan hipertensi di masa depan. Perlu adanya upaya perlindungan bagi generasi muda dari gempuran iklan makanan yang tidak sehat.

Scroll to Top