Dampak Kebijakan Trump: PBB Prediksi Lonjakan Kematian Akibat AIDS

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan peringatan serius terkait kebijakan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Pemangkasan dana untuk program penanggulangan AIDS oleh Trump diperkirakan akan memicu peningkatan drastis jumlah kematian akibat HIV/AIDS.

Menurut laporan Pembaruan AIDS Global PBB (UNAIDS) 2025, pengurangan dana untuk Rencana Darurat Presiden AS untuk Penanggulangan AIDS (PEPFAR) berpotensi menyebabkan tambahan enam juta kasus infeksi HIV dan empat juta kematian terkait AIDS pada tahun 2029.

Laporan UNAIDS menyebutkan bahwa program penanggulangan HIV di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah mengalami guncangan keuangan signifikan. Hal ini mengancam kemajuan yang telah dicapai selama bertahun-tahun. Selain itu, faktor lain seperti perang, konflik, kesenjangan ekonomi, perubahan geopolitik, dan dampak perubahan iklim turut memperburuk situasi.

Meskipun jumlah infeksi HIV baru dan kematian terkait AIDS telah mencapai titik terendah dalam lebih dari 30 tahun terakhir, penurunan ini dinilai belum cukup untuk mengakhiri AIDS sebagai ancaman kesehatan masyarakat global pada tahun 2030. Afrika sub-Sahara mencatat penurunan infeksi baru sebesar 56%, namun dampak pemotongan dana oleh AS sebagai donor kemanusiaan terbesar di dunia sangat terasa.

UNAIDS menyatakan bahwa penarikan dana secara tiba-tiba telah mengganggu program pengobatan dan pencegahan di seluruh dunia. Direktur Eksekutif UNAIDS, Winnie Byanyima, menyoroti bahwa program pencegahan, terutama yang menyasar populasi kunci, menjadi yang paling terdampak.

Selain pemotongan dana oleh AS, beberapa negara donor, khususnya negara-negara Eropa, juga telah mengurangi bantuan pembangunan dengan alasan anggaran pertahanan. Perang Ukraina juga disebut turut memengaruhi pengeluaran global untuk kesehatan.

Scroll to Top