Kelompok Houthi di Yaman meningkatkan eskalasi konflik dengan menenggelamkan dua kapal di Laut Merah dan mengklaim telah menargetkan bandara Ben Gurion di Israel. Tindakan ini merupakan bagian dari kampanye mereka untuk menekan Israel terkait konflik yang sedang berlangsung di Gaza.
Juru bicara militer Houthi mengumumkan "operasi militer kualitatif" yang melibatkan rudal balistik, menyusul laporan dari militer Israel mengenai pencegatan serangan. Sementara itu, sumber keamanan maritim melaporkan bahwa Houthi menahan enam awak kapal Eternity C berbendera Liberia yang dioperasikan oleh perusahaan Yunani. Kapal tersebut diserang pada hari Senin, mengakibatkan empat pelaut tewas.
Dari 25 awak kapal Eternity C, sepuluh berhasil diselamatkan hidup-hidup setelah kapal tenggelam pada hari Selasa. Sebelas orang lainnya masih hilang, dengan enam di antaranya diyakini ditawan oleh Houthi. Houthi mengklaim telah menyelamatkan sejumlah awak kapal, memberikan perawatan medis, dan memindahkan mereka ke tempat yang aman. Namun, Kedutaan Besar AS di Yaman membantah klaim tersebut, menuduh Houthi menculik para awak kapal setelah membunuh rekan-rekan mereka, menenggelamkan kapal, dan menghambat upaya penyelamatan.
Serangan terhadap Eternity C terjadi sehari setelah Houthi menyerang dan menenggelamkan kapal Magic Seas, melanjutkan kampanye yang dimulai pada November 2023. Lebih dari 100 kapal telah menjadi sasaran sejak kampanye ini dimulai. Seluruh awak Magic Seas berhasil diselamatkan. Houthi menyatakan bahwa kapal-kapal yang berafiliasi dengan perusahaan Israel adalah "target yang sah" dan berjanji untuk "mencegah navigasi Israel di Laut Merah dan Laut Arab hingga agresi terhadap Gaza berhenti dan blokade dicabut."
Sebagai tanggapan, militer Israel menyerang Yaman, mengebom pelabuhan Hodeidah, Ras Isa, dan as-Salif, serta pembangkit listrik Ras Qantib di pesisir. Houthi membalas dengan menembakkan rudal ke wilayah Israel.
Israel juga menyatakan telah menyerang kapal Galaxy Leader, yang disita Houthi pada akhir 2023 dan ditahan di pelabuhan Ras Isa. Houthi menahan 25 awak kapal Galaxy selama 430 hari sebelum membebaskan mereka pada Januari tahun ini.