Tragedi Pesta Villa Mewah di Lombok: Ciuman Terlarang Berujung Maut?

Sebuah pesta terlarang di sebuah villa mewah di Lombok, yang melibatkan narkoba, minuman keras, dan oknum polisi, berakhir tragis. Brigadir Nurhadi, seorang anggota kepolisian, ditemukan tewas di kolam renang dengan luka mencurigakan.

Diduga kuat, kematiannya disebabkan oleh cekikan yang dipicu oleh tindakan berani mencium teman wanita atasannya. Misteri ini semakin dalam dengan klaim seorang saksi kunci yang mengaku kerasukan arwah korban, yang membisikkan nama pembunuhnya.

Malam kelabu itu mempertemukan lima orang: Brigadir Nurhadi, dua perwira atasannya, Kompol I Made Yogi Purusa Utama dan Ipda Haris Chandra, serta dua wanita yang disewa untuk menemani mereka, Misri Puspita Sari (23) dan Melanie Putri.

Menurut keterangan, Kompol Yogi menyewa Misri dengan imbalan Rp10 juta untuk menemaninya berlibur. Sementara Ipda Haris Chandra menyewa Melanie Putri. Tragisnya, almarhum Nurhadi tidak menyewa siapapun, melainkan berperan sebagai sopir.

Satu Ciuman, Ketegangan Meningkat

Suasana pesta yang awalnya santai berubah menjadi tegang ketika Nurhadi mencium Melanie Putri di kolam renang. Misri, yang menyaksikan kejadian itu, memperingatkan Nurhadi, mengingatkannya bahwa Melanie adalah teman wanita atasannya.

Misri sempat merekam momen terakhir Nurhadi hidup pada pukul 19.55 WITA, saat ia berendam sendirian di kolam renang. Setelah itu, ingatannya menjadi kabur. Ia mengaku tidak ingat kejadian selanjutnya karena berada di kamar mandi cukup lama. Saat keluar, ia menemukan Nurhadi sudah tidak bernyawa di kolam renang.

Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya patah tulang lidah, indikasi kuat kematian akibat cekikan.

Gangguan Psikologis dan Bisikan Arwah

Setelah ditetapkan sebagai tersangka, kondisi psikologis Misri Puspita Sari dilaporkan terguncang hebat. Ia kerap menunjukkan perilaku aneh, bahkan mengaku kerasukan arwah Nurhadi yang membisikkan nama pelaku dan cara pembunuhan itu terjadi.

Dalam sesi hipnosis, Misri menceritakan penglihatan mengerikan, seolah ada sosok raksasa tanpa wajah yang melarangnya mengungkap kebenaran.

Motif Terkonfirmasi, Pelaku Belum Terungkap

Pihak kepolisian mengonfirmasi bahwa pemicu utama kejadian adalah tindakan korban yang mencoba mendekati teman wanita salah satu tersangka.

Polisi memperkirakan kematian Brigadir Nurhadi terjadi antara pukul 20.00 hingga 21.00 WITA, setelah momen terakhir ia terekam kamera.

Namun, hingga kini, identitas pelaku pembunuhan Brigadir Nurhadi masih menjadi misteri. Di antara orang-orang yang berada di villa malam itu, siapa yang bertanggung jawab atas kematiannya? Belum ada satu pun yang mengaku.

Scroll to Top