Timnas China kembali mencari sosok pelatih baru usai berpisah dengan Branko Ivankovic. Kegagalan melaju ke babak selanjutnya di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia menjadi pemicu utama. Namun, pencarian ini diprediksi tidak akan berjalan mulus.
Media di Negeri Tirai Bambu menyoroti kelemahan fundamental dalam sepak bola China. Liga domestik yang kurang menarik dan performa timnas yang terus merosot menjadi masalah pelik. Kondisi ini membuat upaya menarik pelatih kelas dunia menjadi tantangan besar.
"Fondasi tim nasional lemah, anggaran terbatas, dan tekanan tinggi. Sulit bagi pelatih kelas dunia untuk tertarik," tulis sebuah media lokal.
China pernah merasakan sentuhan tangan dingin pelatih ternama seperti Marcello Lippi dan Fabio Cannavaro. Sayangnya, era tersebut tidak berlangsung lama. Kini, mereka kesulitan mengulang kesuksesan serupa.
Negara-negara Timur Tengah, khususnya Arab Saudi, kini lebih atraktif dengan investasi besar-besaran dalam mendatangkan pemain dan pelatih bintang. Hal ini membuat China semakin tertinggal dalam persaingan.
Anggaran gaji yang ditawarkan CFA untuk pelatih baru juga menjadi kendala. Dengan dana sekitar 29,1 miliar Rupiah per tahun, sulit bagi China untuk bersaing dengan tawaran dari negara lain.
Beberapa nama yang disebut-sebut sebagai kandidat potensial antara lain Paulo Bento, mantan pelatih Portugal dan Korea Selatan; Felix Sanchez, yang pernah melatih Qatar di Piala Dunia 2022; dan Shin Tae-yong, mantan juru taktik Timnas Indonesia. Mampukah salah satu dari mereka membawa angin segar bagi sepak bola China? Waktu yang akan menjawab.