Psikolog Lita Gading bergeming meski dilaporkan oleh Ahmad Dhani ke polisi. Perseteruan ini bermula dari komentar Lita terkait video Ahmad Dhani yang diduga menyindir Maia Estianty. Lita merasa tindakannya justru melindungi SF, anak Ahmad Dhani, dari perundungan netizen.
"Ini edukasi, psiko-edukasi," tegas Lita, menampik tuduhan perundungan. Ia berdalih, komentarnya bertujuan meredam perundungan netizen terhadap SF.
Dalam video yang diunggah, Lita mengkritik tindakan Ahmad Dhani yang mengungkit masa lalu dengan Maia Estianty. Ia menilai, hal itu justru berpotensi menyakiti SF, dan menimbulkan pertanyaan di benak sang anak.
Lita juga mengaku menjadi sasaran serangan buzzer yang diduga dibayar. Ia mencurigai serangan yang diterimanya di media sosial bukan sekadar dari netizen biasa. "Netizen sekarang cerdas! Sudah ada yang tertangkap buzzer yang menyerang saya. Siapa yang bayar mereka? Tunggu tanggal mainnya," ujarnya.
Soal kemungkinan mengambil langkah hukum balik, Lita belum memberikan jawaban pasti. Namun, ia menyinggung bahwa timnya banyak berprofesi sebagai pengacara, mengisyaratkan adanya persiapan.
Menanggapi tuntutan kuasa hukum Ahmad Dhani yang menginginkan dirinya dipenjara karena dianggap mencatut nama anak di bawah umur, Lita menjawab santai, bahkan terkesan menantang, "Bilang aja salah lawan."
Lita juga meminta media untuk menyajikan informasi secara berimbang, dan menegaskan bahwa kontennya bukan untuk mencari sensasi atau merugikan anak.
Tak hanya itu, Lita bahkan menyentil status Ahmad Dhani sebagai anggota DPR RI. Ia menilai, Dhani tidak sadar bahwa tindakannya bisa dianggap abuse of power, atau penyalahgunaan wewenang. "Dia gak sadar menggunakan abuse of power sebagai anggota dewan yang terhormat. Kapan kerjanya? Wara-wiri di media terus. Apa kabar Komisi 11?" sindirnya.
Dengan nada percaya diri, Lita mengakhiri pernyataannya dengan tantangan, "Terima kasih ya. Suruh (Ahmad Dhani) cari tahu siapa Lita Gading."
Sebelumnya, Ahmad Dhani melaporkan Lita Gading ke Polda Metro Jaya terkait dugaan eksploitasi anak dan pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Pihak Ahmad Dhani menganggap konten Lita memicu bullying terhadap SF dan mengeksploitasi anak di bawah umur.