Penyakit jantung menjadi ancaman serius di Indonesia, tak pandang usia. Menyadari hal ini, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui RSUD Sosodoro Djatikoesoemo aktif mengampanyekan pentingnya gaya hidup sehat sebagai kunci pencegahan.
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah RSUD Sosodoro Djatikoesoemo, dr. Rio Herdyanto mengingatkan, penyakit jantung bisa menyerang siapa saja, bahkan usia muda. Perubahan gaya hidup masyarakat, seperti konsumsi makanan tinggi kalori, lemak, dan cepat saji, turut memicu peningkatan kasus penyakit jantung.
Di RSUD Sosodoro Djatikoesoemo, penyakit jantung koroner, hipertensi, dan gagal jantung menjadi kasus yang sering ditemui. Deteksi dini melalui skrining dan stratifikasi risiko sangat penting. Proses ini membantu mengelompokkan individu berdasarkan tingkat risiko serangan jantung mendadak, berdasarkan faktor risiko yang dimiliki.
Faktor risiko penyakit jantung terbagi dua. Pertama, faktor yang tak bisa diubah seperti usia, jenis kelamin, dan riwayat keluarga. Kedua, faktor yang bisa dimodifikasi, termasuk merokok, kolesterol tinggi, hipertensi, diabetes, kurang gerak, pola makan buruk, dan stres.
Waspadai gejala seperti sesak napas, nyeri dada menjalar, dan jantung berdebar tidak normal. Jika memiliki faktor risiko, kontrol sebaik mungkin.
Langkah sederhana menjaga kesehatan jantung dimulai dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), skrining rutin, treadmill test, dan CT scan sebagai upaya pencegahan dan deteksi dini.
RSUD Sosodoro Djatikoesoemo kini memiliki Pusat Pelayanan Jantung dan Pembuluh Darah Terpadu dengan fasilitas lengkap seperti ICCU, ruang perawatan jantung, ruang kateterisasi, serta pencitraan diagnostik canggih seperti MRI dan CT scan. Rencananya, akan ada IGD khusus kardiovaskular. Semua layanan ini dapat diakses melalui BPJS.