Beberapa pesohor tanah air kini memegang peranan penting dalam pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Mereka didapuk menjadi komisaris di berbagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Jabatan komisaris ini mengemban tugas vital, yakni mengawasi kinerja perusahaan dan memberikan masukan kepada jajaran direksi. Imbalan yang diterima pun tak main-main, diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah setiap bulannya. Mari kita intip kekayaan para artis yang kini berkiprah di BUMN:
1. Giring Ganesha
Mantan vokalis band Nidji ini kini menjabat sebagai Komisaris Independen di PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) dan juga sebagai Wakil Menteri Kebudayaan periode 2024-2029.
Sebagai Wakil Menteri Kebudayaan, Giring tercatat memiliki total kekayaan senilai Rp10,8 miliar. Asetnya meliputi tanah dan bangunan di Jakarta Selatan senilai Rp7 miliar, serta koleksi kendaraan yang terdiri dari tiga mobil (Toyota Innova, Mercedes-Benz C250, KIA EV6 GT) dan satu motor Honda BeAT dengan total nilai Rp2,1 miliar. Selain itu, Giring juga memiliki harta bergerak lainnya, surat berharga, serta kas dan setara kas.
2. Yovie Widianto
Musisi ternama ini tidak hanya menjabat sebagai Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi Kreatif, tetapi juga sebagai komisaris di PT Pupuk Indonesia (Persero).
Yovie tercatat memiliki total kekayaan mencapai Rp43 miliar yang tersebar di berbagai aset. Ia memiliki lima aset tanah dan bangunan di Bekasi, Bogor, hingga Jakarta Timur senilai Rp28,5 miliar. Koleksi kendaraannya juga tak kalah mewah, dengan lima buah mobil senilai total Rp2 miliar. Selain itu, Yovie juga memiliki kas dan setara kas senilai Rp12 miliar.
3. Taufik Hidayat
Mantan atlet bulu tangkis kebanggaan Indonesia ini kini menjabat sebagai Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga (Wamenpora) dan juga sebagai komisaris PT PLN Energi Primer, anak usaha dari PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).
Merangkap dua jabatan penting, Taufik memiliki total kekayaan yang fantastis, mencapai Rp78,9 miliar. Asetnya meliputi properti berupa bangunan di Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Karawang, hingga Bandung. Ia juga memiliki tiga mobil dan motor, serta tercatat memiliki hutang.