Batalyon Intai Amfibi 1 Gelar Latihan Pengamanan Objek Vital Nasional di Jakarta Utara

Batalyon Intai Amfibi (Yontaifib) 1 Marinir baru saja menuntaskan latihan pengamanan objek vital nasional (obvitnas) di kawasan Marunda, Jakarta Utara. Komandan Pasmar 1 Marinir, Brigjen TNI Ena Sulaksana, secara langsung menyaksikan latihan yang bertujuan untuk memantapkan kemampuan tempur prajurit tersebut.

Latihan ini juga dihadiri oleh Asisten Operasi Danpasmar 1 dan Danyontaifib 1 Marinir.

Simulasi latihan menggambarkan situasi di mana kawasan obvitnas di Marunda telah dikuasai oleh musuh yang menjadikan tempat tersebut sebagai markas mereka. Para musuh juga melakukan penyanderaan terhadap warga sekitar dengan tujuan mendapatkan tebusan berupa kebijakan yang menguntungkan aktivitas ilegal mereka, yaitu perdagangan gelap.

Menurut hasil penyelidikan tim Intelijen Yontaifib 1 Marinir, kekuatan musuh terbagi menjadi dua kelompok yang dilengkapi dengan persenjataan lengkap serta memiliki moril yang tinggi karena mendapat dukungan dari tokoh berpengaruh di wilayah Marunda.

Dalam operasi penumpasan kelompok musuh tersebut, Yontaifib 1 Marinir mengerahkan berbagai unit, termasuk Unit Pasukan Combat Free Fall, tim permukaan dengan Sea Raider, Tim Aksus dengan Ransus Serbu, serta Unit Sniper dan Unit Surveillance.

Latihan simulasi ini berhasil diselesaikan dengan sukses. Setelah latihan, Brigjen TNI Ena Sulaksana memberikan arahan kepada seluruh prajurit untuk selalu mengutamakan keselamatan (zero accident) dalam setiap latihan. Ia juga menekankan pentingnya pemahaman mendalam mengenai prosedur tugas dan tanggung jawab masing-masing.

Brigjen TNI Ena Sulaksana juga mengingatkan para prajurit untuk melaksanakan tugas dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab, disertai motivasi yang tinggi, agar tujuan yang diinginkan dalam setiap operasi dapat tercapai.

Brigjen TNI Ena Sulaksana menambahkan bahwa prajurit Yontaifib 1 Marinir secara rutin melaksanakan latihan yang disesuaikan dengan perkembangan ancaman, baik di tingkat nasional maupun di luar wilayah kedaulatan NKRI.

Latihan ini juga bertujuan untuk memastikan kemampuan prajurit tetap terjaga dan selalu siap untuk melaksanakan operasi khusus dalam berbagai kondisi medan.

"Latihan ini bertujuan untuk melatih kesiapsiagaan maupun kemampuan tempur prajurit Yontaifib 1 Marinir, sebagai bentuk wujud tanggung jawab jaminan keamanan setiap saat dan berbagai tempat yang memungkinkan terjadinya ancaman," pungkasnya.

Scroll to Top