Laporan awal terkait tragedi jatuhnya pesawat Air India di Gujarat bulan lalu, yang merenggut nyawa 260 orang, mengungkap temuan mengejutkan. Investigasi sementara menunjukkan bahwa sakelar kendali bahan bakar mesin pesawat berpindah ke posisi "putus" sesaat sebelum kecelakaan terjadi. Hal ini memunculkan dugaan kuat bahwa kerusakan pada sistem bahan bakar menjadi pemicu utama bencana tersebut.
Pesawat naas yang terbang menuju Inggris tersebut menghantam sebuah asrama di kompleks perguruan tinggi kedokteran. Seorang penumpang dilaporkan selamat setelah melompat dari pesawat sesaat sebelum impak. Data manifest penumpang menunjukkan bahwa pesawat mengangkut 169 warga negara India, 53 warga negara Inggris, 7 warga negara Portugal, dan seorang warga negara Kanada.
Berdasarkan laporan Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat Udara India (AAIB), pesawat sempat mencapai kecepatan tertinggi, yaitu 180 knot. Namun, dalam hitungan sepersekian detik, sakelar pemutus bahan bakar pada kedua mesin tiba-tiba beralih ke posisi CUTOFF. Akibatnya, suplai bahan bakar ke mesin terhenti, menyebabkan penurunan drastis pada kinerja mesin.
Rekaman suara kokpit bahkan merekam percakapan antara pilot yang mempertanyakan alasan pemutusan aliran bahan bakar. Jawaban dari pilot lainnya menegaskan bahwa ia tidak melakukan tindakan tersebut.
Upaya untuk mengembalikan sakelar ke posisi RUN membuahkan hasil yang beragam. Mesin 1 sempat mengalami perlambatan yang ekstrim sebelum akhirnya berbalik arah dan mencoba memulihkan diri. Sementara itu, Mesin 2 berhasil dinyalakan kembali, namun gagal menghentikan perlambatan kecepatan inti dan mengalami upaya penginjeksian bahan bakar berulang kali untuk meningkatkan akselerasi dan pemulihan kecepatan. Perekaman EAFR (Enhanced Airborne Flight Recorder) terhenti tak lama kemudian.
Pihak AAIB menegaskan bahwa investigasi mendalam masih berlangsung. Tim investigasi akan terus mempelajari bukti-bukti, catatan, dan informasi tambahan yang relevan dari berbagai pihak terkait.
Air India dalam pernyataannya menyatakan komitmen penuh untuk bekerja sama dengan regulator dan semua pihak terkait. Maskapai tersebut menegaskan akan memberikan dukungan penuh kepada AAIB dan otoritas lainnya dalam proses investigasi yang sedang berjalan.