Kematian mendadak seorang diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) berinisial ADP (39) di kamar kosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, masih menyisakan tanda tanya besar. Polisi terus berupaya mengungkap tabir kematian yang terjadi pada 8 Juli lalu. Rekaman CCTV dan keterangan saksi menjadi kunci untuk merangkai kejadian sebelum ADP ditemukan tak bernyawa dengan kondisi kepala terbungkus lakban.
Rentetan Panggilan Istri dan Kecurigaan Penjaga Kos
Istri ADP menjadi salah satu saksi penting dalam kasus ini. Diketahui, komunikasi terakhir ADP dengan istrinya terjadi pada Senin malam, 7 Juli, sekitar pukul 21.00 WIB. Namun, setelah itu, istri ADP kesulitan menghubungi suaminya.
Merasa khawatir, istri ADP berinisiatif menghubungi penjaga kos hingga tiga kali untuk meminta bantuan mengecek kondisi ADP di kamar. Panggilan pertama dilakukan sekitar pukul 22.40 WIB, namun nomor yang dihubungi sudah tidak aktif. Panggilan kedua dilakukan pada pukul 00.48 WIB menggunakan nomor baru penjaga kos, disusul panggilan ketiga pada pukul 05.27 WIB dengan permintaan yang sama.
Rekaman CCTV Mengungkap Aktivitas Terakhir ADP
Rekaman CCTV di sekitar area kos menjadi petunjuk penting untuk menelusuri jejak ADP sebelum kematiannya. Pada pukul 22.30 WIB, ADP sempat menyapa penjaga kos. Ia juga terlihat menerima pesanan makanan dari ojek online dan makan di area dapur kos.
CCTV juga merekam ADP masuk ke kamarnya pada pukul 23.23 WIB. Selang semenit, ia keluar membawa kantong plastik keresek, lalu kembali masuk tanpa membawa kantong tersebut. Tidak ada hal yang mencurigakan dalam gerak-gerik ADP saat itu.
Kejanggalan justru terlihat pada aktivitas penjaga kos. Pada pukul 00.27 WIB, penjaga kos yang hanya mengenakan sarung terlihat melintas di depan kamar ADP sambil memegang handphone. Ia sempat menengok ke arah jendela kamar ADP. Selang beberapa detik, ia kembali dan terlihat mengusap rambut sambil seperti berbicara di telepon. Penjaga kos kembali melihat ke arah kamar korban dan menghampiri pintu kamar korban. Pada pukul 05.20 WIB, penjaga kos kembali menengok jendela kamar ADP, kali ini dengan mengenakan kemeja dan celana pendek sambil membawa sapu.
Penyelidikan Mendalam dan Hasil Autopsi yang Dinanti
Polisi telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk pemilik kos, penjaga kos, dan keluarga korban. Hasil pemeriksaan sementara menunjukkan bahwa ADP tidak memiliki musuh. Istri korban juga mengungkapkan bahwa ADP memiliki riwayat penyakit GERD dan kolesterol.
Saat ini, polisi masih menunggu hasil autopsi jenazah ADP untuk mengetahui penyebab pasti kematiannya. Semua petunjuk dan bukti yang terkumpul, termasuk rekaman CCTV dan keterangan saksi, akan dianalisis secara mendalam untuk mengungkap misteri kematian diplomat muda ini.