Mulai tahun ajaran baru 2025-2026, inisiatif pendidikan monumental bernama Sekolah Rakyat resmi beroperasi di seluruh Indonesia. Program unggulan Presiden Prabowo Subianto ini bertujuan untuk memutus siklus kemiskinan melalui akses pendidikan berkualitas.
Sekolah Rakyat, sebagaimana dijelaskan di sekolahrakyat.kemensos.go.id, merupakan program pemerintah yang fokus pada anak-anak dari keluarga kurang mampu, berdasarkan data akurat dari Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Keunikan Sekolah Rakyat terletak pada model pendidikan asrama (boarding school) yang memberikan pendidikan 100% gratis untuk jenjang SD, SMP, dan SMA.
Pemerintah menargetkan 200 Sekolah Rakyat sebagai pusat peningkatan mutu pendidikan bagi masyarakat yang membutuhkan. Sebanyak 100 sekolah dibangun dengan pendanaan APBN, didukung penuh oleh Kementerian Pekerjaan Umum (KemenPU). Sementara itu, 100 sekolah lainnya didirikan melalui kemitraan dengan sektor swasta, serta kolaborasi bersama Kementerian Sekretariat Negara (Mensesneg) dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (KemenBUMN).
Berbeda dari sekolah pada umumnya, Sekolah Rakyat mengadopsi pendekatan pembelajaran yang fleksibel dan personal (individual approach). Sistem multi-entry dan multi-exit memungkinkan siswa untuk bergabung kapan saja dan menyelesaikan pendidikan sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing.
Meskipun fleksibel, ijazah Sekolah Rakyat tetap setara dengan sekolah formal lainnya karena kurikulum yang digunakan tetap mengacu pada Kurikulum Nasional.
Pada tahun 2025 ini, 100 lokasi Sekolah Rakyat siap beroperasi. Tahap awal ini akan dimulai dengan 63 lokasi yang memulai kegiatan matrikulasi, diikuti oleh 37 lokasi lainnya di akhir bulan.
Sebaran Sekolah Rakyat meliputi 48 lokasi di Pulau Jawa, 22 lokasi di Sumatra, 15 lokasi di Sulawesi, serta masing-masing 4 lokasi di Bali-Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Maluku. Papua akan memiliki 3 lokasi. Total, program ini akan menampung 9.755 siswa pada tahap pertama.
Sekolah Rakyat diharapkan menjadi solusi pendidikan yang terjangkau, berkualitas, inklusif, dan merata bagi seluruh masyarakat Indonesia.