Jokowi Curigai Agenda Politik di Balik Isu Ijazah dan Pemakzulan Gibran

Mantan Presiden Joko Widodo menduga ada motif politik tersembunyi di balik ramainya perdebatan mengenai keabsahan ijazahnya serta upaya untuk memakzulkan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Dalam pernyataannya di Solo, Jokowi menyampaikan keyakinannya bahwa isu-isu ini sengaja dimunculkan untuk merusak reputasi politik. Ia merasa ada gerakan sistematis yang bertujuan untuk mendegradasi citra dirinya dan Wakil Presiden Gibran.

"Saya merasa ada agenda politik besar untuk menurunkan reputasi politik, untuk men-downgrade," ungkap Jokowi.

Meskipun demikian, Jokowi mengaku tidak terlalu ambil pusing dengan isu-isu tersebut. Ia menanggapinya dengan santai dan menganggapnya sebagai hal yang biasa.

Isu pemakzulan Gibran sendiri mencuat setelah adanya pernyataan sikap dari Forum Purnawirawan Prajurit TNI pada April 2025 yang lalu. Mereka menuntut MPR untuk mengganti Gibran karena proses pemilihannya dianggap melanggar hukum.

Sementara itu, polemik mengenai ijazah Jokowi telah lama beredar. Isu ini kerap muncul menjelang pemilu, ketika Jokowi mencalonkan diri. Kini, setelah ia tidak lagi menjabat sebagai presiden, isu tersebut kembali mencuat. Beberapa pihak melaporkan dugaan ijazah palsu Jokowi ke polisi, dan Jokowi pun melaporkan balik mereka atas dugaan pencemaran nama baik.

Universitas Gadjah Mada (UGM), tempat Jokowi menempuh pendidikan tinggi, telah menegaskan keaslian ijazahnya.

Scroll to Top