Awal dekade 2000-an, industri pertelevisian Indonesia dikejutkan oleh sebuah fenomena bernama Akademi Fantasi Indosiar (AFI). Diadopsi dari format La Academia asal Meksiko, AFI hadir bagaikan oase di tengah gurun hiburan yang kala itu didominasi sinetron dan acara varietas.
AFI bukan sekadar ajang pencarian bakat biasa. Ia berhasil menciptakan euforia di seluruh penjuru negeri. Babak final AFI 2, misalnya, mencatatkan rekor rating yang luar biasa, membuktikan betapa besarnya animo masyarakat terhadap program ini.
Meskipun kini tak lagi menghiasi layar kaca, kenangan tentang AFI tetap terpatri dalam benak banyak orang. Ia menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah hiburan Indonesia, sebuah era ketika mimpi dan harapan disalurkan melalui lantunan nada dan kompetisi yang sehat. AFI, sebuah nama yang akan selalu dikenang.