DJ dan selebritas Dinar Candy akhirnya angkat bicara mengenai dana investasi bernilai miliaran rupiah yang dulu ditanamkannya dalam bisnis bersama Ko Apex. Ia mengakui bahwa uang tersebut kini sulit untuk ditarik kembali, mengingat Ko Apex sedang menghadapi masalah hukum dan mendekam di penjara, serta banyak aset yang disita oleh Kejaksaan.
"Dalam dunia bisnis, pasti ada untung dan ruginya. Sayangnya, investasi ini terhambat karena kasus hukum yang menimpa Ko Apex. Akibatnya, aset-aset disita, yang membuat pengembalian dana menjadi sangat sulit," ungkap Dinar saat ditemui di sebuah acara televisi.
Dinar menyadari bahwa harapan untuk memulihkan investasinya sangat tipis, terlebih dengan status kasus hukum Ko Apex yang belum selesai. Ia merasa, keadaan akan sulit kembali normal jika sudah terjerat masalah hukum seperti ini.
Namun, Dinar memilih untuk tidak larut dalam kekecewaan. Ia kini tengah fokus membangun kembali bisnisnya sendiri melalui perusahaan yang baru didirikannya. "Saya memutuskan untuk memulai dari awal lagi. Berbekal ilmu bisnis yang sudah saya dapat, saya membangun PT baru dan semuanya serba baru," jelasnya.
Meski demikian, Dinar tak menutupi kekecewaannya karena dana yang telah diinvestasikan sepertinya sulit untuk kembali. "Kalau berharap uang yang kemarin balik, rasanya tidak mungkin. Situasinya sangat sulit," bebernya.
Ia menambahkan, situasi semakin rumit karena banyaknya pihak yang bermasalah dengan Ko Apex. "Ko Apex punya banyak musuh, dan banyak yang sulit diajak berdamai. Jadi, menurut saya, sangat sulit untuk mendapatkan kembali hak-hak yang ada di sana. Ibaratnya, sudah habis," tuturnya.
Ketika ditanya tentang nominal uang yang tersangkut, Dinar enggan menyebutkan angka pasti. Namun, ia menegaskan bahwa jumlahnya sangat besar. "Jumlahnya lumayan banyak. Tapi, kalau kita tidak move on dan terus berharap uang itu kembali, tidak akan bisa. Karena sedang ada kasus. Kita mau mengadu ke siapa? Tidak bisa. Ko Apex kan sedang di dalam penjara," ujarnya.
Investasi yang dilakukan Dinar sebelumnya adalah di bidang transportasi laut, yaitu bisnis kapal tongkang. "Dulu saya investasi di kapal tongkang. Tapi, sekarang saya sudah dapat ilmunya. Sekarang, saya ingin jalan sendiri," tegasnya.
Saat ini, Dinar lebih memilih untuk menjalankan bisnis secara mandiri dan tidak lagi menggandeng rekan bisnis. Ia bahkan berencana membeli kapal baru lagi. "Iya, saya sudah bikin PT baru. Rencananya, saya mau beli kapal baru lagi dan jalan sendiri saja, tidak mau partner dengan siapa pun. Karena sudah pengalaman, partner itu awalnya baik, tapi ujung-ujungnya banyak yang ngeles. Jadi, lebih baik saya jalan sendiri saja," pungkas Dinar.